Anda sering menggunakan layanan jaringan hotspot umum? Apakah Anda lebih tertarik yang mengakses dengan password (key) atau terbuka (bebas) ? Hm, tampaknya Anda kini perlu berhati-hati apabila menggunakan layanan hotspot umum yang tanpa diberi password (bebas). Pasalnya berdasarkan survei secara nasional yang dilakukan oleh USA Today menyebutkan bahwasannya saat ini ada sekitar 32% dari orang yang disurvei di Amerika Serikat mengakui kalau mereka mempergunakan layanan hotspot jaringan Wi-Fi yang tidak diberi kata sandi atau key oleh penyedianya. Dengan begitu mereka dengan seenaknya bisa langsung masuk dan mempergunakan layanan jaringan Wi-Fi tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu.
Ya, apa boleh dikata, sudah barang tentu hal ini sangatlah riskan apabila ditelaah dari tingkatan keamanan penyedia layanan yang bersangkutan. Soalnya boleh jadi setiap orang yang entah berantah tidak diketahui identitasnya bisa saja dengan seenaknya masuk dan menyusup melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
Jelas hal ini sungguh menjadi masalah yang bisa mengancam setiap saat, mengingat orang-orang yang berada dibalik pengguna layanan hotspot yang bebas seperti itu bisa saja akan sukar dideteksi. Dan ini tentunya menjadi pertanyaan yang besar, bagaimana negara sehebat negara adidaya di bidang teknologi tersebut masih menyediakan layanan hostspot yang tidak diberi akses keamanannya. Apalagi berdasarkan survei yang ada, jumlah yang diperoleh sangat mengejutkan. Mengingat jumlah 32% itu jauh melebih atau meningkat drastis (hampir dua kali lipat) dibanding dengan hasil survei 2008 yang hanya mencapai 18% saja.
“Orang yang tidak mengerti teknologi hanya dibekali iman semata”, jelas Chet Wisniewski, salah seorang penasehat keamanan senior yang saat ini bekerja di jaringan keamanan perusahaan Sophos. Selain itu, memiliki koneksi WiFi yang terbuka seperti itu dapat memberi ruang pada jaringan komputer Anda bagi para penyusup atau pengendus (snippers) untuk mengobrak abrik mencari password ataupun informasi keuangan yang sangat sensitif. Sebagai contoh, kehadiran penyedia jaringan WiFi yang terbuka di tempat-tempat seperti McDonalds dan Panera mungkin saja bisa memberikan celah bagi pengguna yang memiliki maksud tidak baik merasa nyaman dibalik koneksi yang ada.
“Dalam kenyataannya ada banyak konsumen belum mengambil langkah untuk melindungi dirinya mereka sendiri”, ungkap Kelly Davis-Felner, salah seorang direktur pemasaran di Wi-Fi Alliance sebagai salah satu kelompok perdagangan nirlaba yang diberi tugas untuk melakukan survei.
“Sebagian besar layanan jaringan hotspot umum (publik) tidak memberikan perlindungan keamanan, sehingga saat terhubung ke hotspot Wi-Fi publik tersebut tentunya sangat menyenangkan bisa mengakses internet secara umum, para pengguna yang ada tidak perlu mengirim data sensitif apapun seperti informasi login rekening bank… hal ini sangat mirip dengan sabuk pengaman yang Anda gunakan di dalam mobil Anda, dan oleh karenanya sabuk pengaman (yang diidentikan dengan keamanan WiFi yang dimaksud) tidak akan melindungi Anda terkecuali jika Anda memang mau menggunakannya”.
Maka dari itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, alangkah baiknya selalu menggunakan key atau password untuk melindungi koneksi layanan jaringan WiFi Anda. Hal ini tentunya sangat penting, karena bisa menjaga jaringan sewaktu-waktu terhadap keluar masuknya para pengunjung dan penyusup yang tidak diinginkan. Lalu bagaimanakah dengan para penyedia layanan jaringan hotspot di sekitar Anda sendiri?
Source: http://www.beritateknologi.com/bersiap-siaplah-ada-bahaya-mengintai-jaringan-hostpot-umum-yang-tidak-aman/