Menurut laman harian New York Daily News, pesawat itu disinyalir bernama J-20. Belum ada keterangan resmi dari pemerintah China, foto-foto J-20 sudah tersebar di internet dan telah muncul di surat kabar China berbahasa Inggris, Global Times.
Foto J-20 juga sudah muncul di laman YouTube.
Koran itu tidak menyebutkan apakah foto-foto itu otentik. Namun, otoritas di China, yang selama ini menerapkan sensor atas semua media massa nasional, mengizinkan penerbitan foto-foto pesawat itu di Global Times.
Menurut sejumlah laman industri penerbangan, foto-foto itu diambil dari luar lapangan terbang milik Institus Desain Pesawat Terbang Chengdu, China bagian barat daya. Kalangan pengamat menilai bahwa pesawat J-20 itu tampak berukuran lebih besar dari rata-rata pesawat tempur buatan Rusia dan AS, namun disinyalir mampu terbang lebih jauh dan bisa membawa senjata lebih banyak.
Sementara itu, ada juga yang bersikap skeptis. Stasiun televisi berita AS, Fox News, menilai pesawat itu tampaknya hanya berupa maket dan belum bisa berfungsi.
Di kalangan pengamat dirgantara mancanegara, upaya China membangun pesawat tempur siluman sudah menjadi rahasia umum. Pada 2009, pejabat tingi Angkatan Udara China, He Weirong, kepada stasiun televisi CCTV mengatakan bahwa pihaknya segera mengujicoba pesawat tempur generasi keempat, yaitu berteknologi siluman, yang artinya sulit dideteksi radar musuh.
He saat itu berharap bahwa pesawat tempur siluman buatan China bisa beroperasi dalam kurun delapan hingga sepuluh tahun mendatang. Militer AS pun mengaku tidak heran bila China berambisi membuat pesawat berteknologi canggih itu.
Jurubicara Departemen Pertahanan AS, Kolonel Dave Lapan, mengatakan bahwa pihaknya serius atas publikasi foto-foto pesawat yang diduga adalah J-20 dan kemungkinan telah melakukan ujicoba berupa taxi test.