Mereka mengubur ribuan sensor di bawah permukaan es Antartika sepanjang lebih dari satu mil. Sensor itu untuk merekam kilatan cahaya biru yang dilepaskan pada saat sinar dan partikel berenergi tinggi bertabrakan dengan atom dalam es.
Dengan merekam pola cahaya dari tabrakan, itu memungkinkan para ilmuwan untuk menentukan dari galaksi manakah mereka berasal.
Analisa tersebut dibangun berdasarkan hasil IceCube Neutrino Observatory, atau yang disebut dengan 'Teleskop' oleh ilmuwan, yang dibangun jauh di dasar lapisan es Antartika.
Para ilmuwan berharap bahwa ketika observatorium selesai, mereka nantinya dapat mengidentifikasi aliran energi tinggi sinar kosmik dan neutrino yang melewati galaksi secara akurat.
"Sinar Kosmik ditemukan 100 tahun lalu, tetapi kita masih tidak tahu di mana mereka berasal," kata Profesor Subir Sarkar, seorang astrofisikawan di Oxford University yang memimpin keterlibatan Inggris pada percobaan IceCube.
Sinar kosmik merupakan partikel energi tinggi di angkasa luar yang diduga berasal dari sisa-sisa bintang mati. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sinar kosmik galaksi dapat mengubah iklim bumi, mempengaruhi cuaca, memicu badai dan menutupi awan. Belum ada jawaban yang pasti akan teori ini. Namun, ilmuwan berharap agar mereka menemukan jawabannya lewat eksperimen IceCube.
Antartika adalah tempat terbaik untuk melakukan eksperimen ini. Permukaan es-nya sangat jelas, hampir sepenuhnya bebas dari gelembung udara dan distorsi lainnya.
Peneliti yang terlibat dalam proyek yang dipimpin oleh University of Wisconsin Madison. Mereka kini, sedang mempertimbangkan cara baru untuk memperluas area percobaan.
Artikel lain yang mungkin Anda sukai :
NASA, Foto Terbaru Permukaan Bulan570-megapixel Dark Energy Camera berharap untuk membuka rahasia alam semestaJupiter cukup besar untuk menelan semua planet di tata suryaMars Rover Curiosity, Robot Paling Canggih Keingintahuan Manusia Mendarat di MarsPlanet-Planet Pemecah Rekor di Alam SemestaGalaksi Bimasakti Dipenuhi 160 Miliar PlanetPlanet Kepler-22b “Bumi Baru" Yang Berpotensi Mendukung KehidupanFakta Mengerikan Seputar Perjalanan ke Ruang AngkasaDitemukan Awan Air Terbesar di Jagad RayaUkuran Alam Semesta 250 Kali Lipat Lebih LuasTeori Relativitas Einstein yang Dibuktikan NASAFoto Planet Merkurius dari Jarak 193 KmInfografis Yuri Gagarin Manusia Pertama Yang Berhasil Menembus Luar AngkasaDitemukan Medan Magnet, Jalan Lolos dari Black HoleMenakjubkan, FOTO Close-UP Matahari yang SesungguhynaCitra Jakarta Tahun 1976 dan 2004 Versi NASA
Pengembangan Teknologi NuklirNASA, Foto Terbaru Permukaan Bulan570-megapixel Dark Energy Camera berharap untuk membuka rahasia alam semestaJupiter cukup besar untuk menelan semua planet di tata suryaMars Rover Curiosity, Robot Paling Canggih Keingintahuan Manusia Mendarat di MarsPlanet-Planet Pemecah Rekor di Alam SemestaGalaksi Bimasakti Dipenuhi 160 Miliar PlanetPlanet Kepler-22b “Bumi Baru" Yang Berpotensi Mendukung KehidupanFakta Mengerikan Seputar Perjalanan ke Ruang AngkasaDitemukan Awan Air Terbesar di Jagad RayaUkuran Alam Semesta 250 Kali Lipat Lebih LuasTeori Relativitas Einstein yang Dibuktikan NASAFoto Planet Merkurius dari Jarak 193 KmInfografis Yuri Gagarin Manusia Pertama Yang Berhasil Menembus Luar AngkasaDitemukan Medan Magnet, Jalan Lolos dari Black HoleMenakjubkan, FOTO Close-UP Matahari yang SesungguhynaCitra Jakarta Tahun 1976 dan 2004 Versi NASA
Penguraian Air Menggunakan Gelombang Radio
Misteri Hilangnya Gas Mulia Xenon
Mengubah Urin Jadi Bahan Bakar Hidrogen
Mengapa gelembung sabun berbentuk bulat?
Suara dari Laboratorium Pemecah Partikel (Particle Smasher)