Penguraian Air Menggunakan Gelombang Radio


Penguraian Air Menggunakan Gelombang Radio
Pepatah lama yang mengatakan bahwa air adalah lawannya api mungkin sudah tidak relevan lagi digunakan pada jaman modern sekarang. Hal ini secara tidak sengaja ditemukan oleh seorang peneliti dari USA yang bernama John Kanizius.
Dalam tulisannya yang berjudul “Observations of polarised RF radiation catalysis of dissociation of H2O-NaCl solutions”, Kanizius mengatakan bahwa, larutan garam (H2O-NaCl dengan konsentrasi 1 – 30%) akan menghasilkan gas hidrogen dan oksigen yang dapat menimbulkan nyala api, ketika dikenai gelombang radio sebesar 13,56 MHz pada suhu kamar. Gambar muka adalah nyala api yang ditimbulkan oleh larutan 0.3% NaCl.
Temuan spektekuler ini sempat menjadi kontroversi di kalangan ilmuan USA karena isu ini berkembang secara meluas sebagai teknik yang cukup efisien untuk memecah air menjadi komponen-komponennya. Dengan kata lain, teknik ini cukup efisien untuk memecah air menjadi hidrogen yang kemudian bisa digunakan sebagai energi alternatif pengganti fossil fuel. Untuk membuktikan hasil penemuannya, Kanizius kemudian diminta memverifikasi hasil temuannya tersebut oleh salah satu Profesor dari Penn State University, Prof. Rustum Roy. Hasil verifikasi yang mereka lakukan adalah bahwa ternyata benar bahwa gelombang radio dengan keberadaan garam NaCl dapat menyebabkan pemecahan molekul air menjadi hidrogen dan oksigen. Dia menyimpulkan bahwa campuran gas hidrogen dan oksigen dari air serta udara sekitar lah yang menyebabkan terciptanya nyala api. Namun, dari hasil verifikasi tersebut, John Kanzius juga tidak pernah mengklaim bahwa penemuannya adalah proses yang efisien secara energi untuk memecah air. Serta memastikan bahwa ini merupakan suatu fenomena baru.
Dibuktikan bahwa tinggi nyala api yang dihasilkan bekisar antara 4-5 inci pada larutan dengan konsentrasi NaCl yang cukup tinggi. Hal ini terjadi secara spontan setelah gelombang radio diaplikasikan kepada sistem. Namun sebaliknya, apabila gelombang radio dipadamkan, nyala api akan padam pula. Kanizius mengatakan bahwa kunci dari fenomena ini adalah penggunaan radiasi elektromagnetik lemah untuk mendisosiasi air menjadi hidrogen dan oksigen. Selain itu, spektral raman dari larutan garam menunjukkan bahwa adanya perubahan struktural pada struktur air yang terjadi sebelum dan sesudah pembakaran dilakukan.
Sumber:
Observations of polarised RF radiation catalysis of dissociation of H2O-NaCl solutions
Authors: Roy, R.; Rao, M.L.; Kanzius, J.

Artikel lain yang mungkin Anda sukai :
Pengembangan Teknologi Nuklir
Misteri Hilangnya Gas Mulia Xenon
Mengubah Urin Jadi Bahan Bakar Hidrogen
Mengapa gelembung sabun berbentuk bulat?
Rahasia di balik kemahiran tokek merayap
Macam dan Jenis Garam Mineral yang Dibutuhkan Oleh Tubuh
Definisi dan Fungsi Vitamin
Tehnik dan Teknologi Pengawetan Makanan
Seorang Ilmuwan yang Dihantui Hasil Temuannya
Ditemukan Ramuan Pembuat Emas
Alasan Tidak Boleh Minum Obat dengan Susu
Alat Sederhana Merubah Sampah Plastik Menjadi Minyak Mentah
CO & CO2
Birds of Paradise, Burung Paling Indah di Dunia
10 Ikan Prasejarah Yang Masih Hidup
Akibat Pestisida, Kini Lebah Tidak Tahu Jalan Pulang
Kulit Katak Hasilkan Obat Kanker
Lebah Mampu Hasilkan Energi Listrik dari Matahari
Micronecta scholtzi, Hewan Paling Berisik di Bumi
Makhluk Kecil Yang Menyingkap Tabir Kematian
Bakteri dalam Usus Pengaruhi Perilaku Manusia
Mikrobot, Robot Mikro yang Bisa Membawa Objek 4 Kali Lebih Besar
Apakah Pengaruh Turunnya Aktvitas Matahari pada Bumi?
Apakah Benar Pohon Bisa 'Bicara'?
Virus Untuk Optimalkan Sel Surya
Mengapa Burung Pelatuk Tak Pusing Saat Mematuk Batang Pohon?
Cara Semut Merah Bersosialisasi Mirip Seperti Facebook
Sistem Kekebalan Tubuh Dapat Dikendalikan Oleh Pikiran