Ilmuwan IBM sedang mengembangkan sebuah ekosistem perangkat lunak baru yang akan mampu mendukung sistem komputasi kognitif yang berinteraksi lebih alami dengan manusia.
Sistem komputasi kognitif dapat dilatih dengan kecerdasan buatan dan algoritma mesin-belajar. Potensi untuk teknologi ini diuraikan dalam video di bawah. IBM Research mengatakan teknologi semacam ini memungkinkan untuk menciptakan "aplikasi yang meniru kemampuan otak untuk persepsi, tindakan, dan kognisi." Itu berarti komputer akan berurusan dengan data dan "berpikir" seperti yang kita lakukan sebagai manusia.
Ini memang terdengar sangat rumit, karena memang begitulah adanya. IBM menjelaskan bahwa sistem komputasi yang kita gunakan saat ini, diprogram dan dirancang pada dekade yang lalu yang sangat efisien dalam "pengolah angka." Tetapi kita hidup dalam dunia dengan data real-time yang besar yang diproduksi dalam jumlah besar secara global.
Itu sebabnya pemodelan sistem komputasi setelah otak mungkin bekerja lebih baik. IBM Watson (pada gambar di atas) adalah komputer kognitif yang paling terkenal, dan terkenal berkompetisi pada acara permainan Jeopardy! pada tahun 2011, mengalahkan dua juara manusia.
"Arsitektur dan program sangat erat terkait dan arsitektur baru memerlukan paradigma pemrograman baru," kata Dharmendra Modha S., peneliti utama dan manajer senior IBM Research, dalam rilis berita seperti dikutip dari Mashable.
Itulah mengapa IBM sedang mengembangkan "ekosistem kognitif baru" untuk mencakup simulator perangkat lunak yang memiliki "jaringan core neurosynaptic," model neuron yang dapat memproses "seperti-komputasi otak," model pemrograman berbasis "composable, blok bangunan dapat digunakan kembali "disebut" corelets "dan program perpustakaan untuk menyimpan corelets. Arsitektur ini akan mendukung sistem generasi berikutnya yang akan berperilaku lebih seperti makhluk biologis.
IBM mempresentasikan semua perkembangan mereka pada International Joint Conference on Neural Networks di Dallas pekan ini.
Tapi untuk apa semua ini? IBM mengatakan dalam jangka panjang, perusahaan teknologi berharap untuk membangun "sebuah chip sistem dengan sepuluh miliar neuron dan ratusan triliun sinapsis" yang mengkonsumsi daya yang kecil dan menempati volume kecil. Itu akan berarti bahwa misalnya, manusia bisa mengembangkan kacamata khusus untuk membantu tunanetra, yang memiliki "beberapa video dan sensor pendengaran" untuk memproses data optik.
Mengingat bahwa mata manusia melihat terabyte data per hari, menurut IBM, sensor ini bisa membantu tunanetra menavigasi dunia lebih mudah.