Menurut catatannya EVDO yang dikenal dengan EV-DO, 1xEvDO dan 1xEV-DO merupakan sebuah standard pada wireless broadband berkecepatan tinggi. EVDO sendiri kepanjangan dari "Evolution, Data Only" atau "Evolution, Data optimized". Istilah resminya dikeluarkan oleh Assosiasi Industri Telekomunikasi yaitu CDMA2000, merupakan interface data berkecepatan tinggi pada media udara. EVDO satu dari dua macam standar utama wireless Generasi ke-3 atau 3G. adapun standart yang lainnya adalah W-CDMA.
Jaringan Nirkabel (wireless) dulunya memanfaatkan sebuah penghalang antara pengirim dan penerima, seperti kebanyakan telepon tradisional. EVDO, sebagai penggantinya mengadopsi pendekatan yang sama untuk internet. IP, Internet Protocol, memecah data pada pada pecahan kecil yang kemudian disebut paket. Tiap paket dikirim secara independen terhadap Paket yang lain. Tentu hal ini akan mengirit bandwidth yang memungkinkan dipakai oleh perangkat lain; ketika tak ada percakapan telepon pastinya juga tidak ada paket yang lewat karena tidak ada paket yang dikirim. atau ketika sebuah web site diakses, tidak akan ada bandwidth yang dipakai sampai site tersebut mulai mengirim web pages.
Secara teori EVDO mampu melewatkan 2.4 megabits per second. Tentu saja ini lebih cepat dari DSL dan broadband cable yang ada. Pada sebuah video conference di Amerika, yang digunakan oleh seseorang yang berada di dalam kendaraan pada kecepatan 60 mil/jam (90km/jam), sedangkan pada demo yang lain sebuah telepon dicoba dari sebuah bullet train yang bergerak melebihi 150 mil/jam (240 km/jam).
Kelebihan EVDO dibandingkan CDMA biasa, tentu lebih mengirit spektrum frekuensi dari regulator dan amat mahal pastinya, menurunkan biaya pengembangan dan memanfaatkan jaringan baru. di amerika EVDO dipakai oleh Verizon dan Sprint,di Korea Juga digunakan. Untuk saat ini EVDO tidak terlalu berpengaruh di pasar Eropa dan Sebagian besar Asia karena di Wilayah tersebut telah memilih 3G sebagai pilihan mereka. Namun Demikian di Indonesia telah ada beberapa operator yang memakai teknologi EVDO untuk memberikan layanan internet cepat kepada penggunanya.
Home » All posts
Siapa Penemu EMOTICON?
Emoticon adalah sebuah ekspresi tekstual mewakili wajah penulis suasana hati atau ekspresi wajah. Dalam forum web , instant messenger dan game online , teks emoticon sering otomatis diganti dengan gambar yang sesuai kecil, yang kemudian disebut juga emoticon.
(Wikipedia dengan Google Translator)
Banyak orang saling mengklaim siapa penemu emoticon ini, tapi yang disebut-sebut sebagai penemu emoticon adalah Scott Fahlman. Dia orang pertama yang menggunakan emoticon ASCII, ":-)" dan ":-(".
Scott Elliott Fahlman, lahir di Medina, Ohio, US, 21 Maret 1948. Dia adalah Pakar Komputer di Carnegie Mellon University.
Sejarahnya dia mengirim pesan ke message board Carnegie Mellon University tanggal 19 September 1982. Dia mau kasih liat kalau dia sudah nemuin simbol untuk membedakan pesan bercanda dan serius. Tapi, tanggal 10 September 2002, pesan ini hilang. Tapi akhirnya ditemukan oleh Jeff Baird (waktunya tidak disebutkan kapan).
Berikut isi pesan tersebut :
Quote:
19-Sep-82 11:44 Scott E Fahlman :-)
From: Scott E Fahlman
I propose that the following character sequence for joke markers:
:-)
Read it sideways. Actually, it is probably more economical to mark
things that are NOT jokes, given current trends. For this, use
:-(
Sampai akhirnya kini masih digunakan dan terus dikembangkan dengan gambar berformat "gif". Meskipun sepele, tapi bermanfaat.
(Wikipedia dengan Google Translator)
Banyak orang saling mengklaim siapa penemu emoticon ini, tapi yang disebut-sebut sebagai penemu emoticon adalah Scott Fahlman. Dia orang pertama yang menggunakan emoticon ASCII, ":-)" dan ":-(".
Scott Elliott Fahlman, lahir di Medina, Ohio, US, 21 Maret 1948. Dia adalah Pakar Komputer di Carnegie Mellon University.
Sejarahnya dia mengirim pesan ke message board Carnegie Mellon University tanggal 19 September 1982. Dia mau kasih liat kalau dia sudah nemuin simbol untuk membedakan pesan bercanda dan serius. Tapi, tanggal 10 September 2002, pesan ini hilang. Tapi akhirnya ditemukan oleh Jeff Baird (waktunya tidak disebutkan kapan).
Berikut isi pesan tersebut :
Quote:
19-Sep-82 11:44 Scott E Fahlman :-)
From: Scott E Fahlman
I propose that the following character sequence for joke markers:
:-)
Read it sideways. Actually, it is probably more economical to mark
things that are NOT jokes, given current trends. For this, use
:-(
Sampai akhirnya kini masih digunakan dan terus dikembangkan dengan gambar berformat "gif". Meskipun sepele, tapi bermanfaat.
Pola Tidur dalam Tahapan REM [Rapid Eye Movement]
1. Otak Anda aktif ketika bermimpi
Penelitian telah mengeluarkan bukti yang menyatakan berbagai macam aktivitas otak ketika tidur. Hal ini dibuktikan menggunakan teknologi EEG. Ilmuwan mengidentifikasi lima tahap berbeda ketika tidur, menurut perbedaan aktivitas di dalam otak.
Tahap 1-4 dan tahap akhir disebut sebagai tidur rapid eye movement (REM; gerakan mata cepat). Ketika terbangun selama tidur REM, subyek (manusia) melaporkan mereka bermimpi. Dengan pengembangan teknologi citra otak terbaru di awal 1990-an, kita bisa tahu lebih banyak tentang aktivitas otak ketika tidur REM. Peneliti menemukan bahwa wilayah-wilayah tertentu dalam otak sangat aktif selama manusia dalam keadaan tidur REM, bahkan lebih aktif daripada saat bangun tidur. Penelitian telah menemukan bahwa wilayah visual tertentu dalam korteks manusia, yang mengartikan penglihatan kompleks, lebih aktif ketika tidur REM. Aktivitas yang kuat juga ditemukan di sistem limbik, yang merupakan sekumpulan struktur yang berhubungan dengan emosi manusia.
2. Hubungan hewan dan mimpi
Kita tidak bisa 100% pasti bahwa hewan bermimpi seperti manusia, tapi mereka masuk dalam keadaan tidur REM. Tidur REM terjadi di setiap mamalia, meskipun tak termasuk hewan monotrem yang bertelur di Australia. Hipotesis tidur REM, yang dicetuskan Frederic Snyder tahun 1966, menyatakan bahwa banyak mamalia bangun setelah memasuki keadaan tidur REM, sehingga ia menyimpulkan bahwa proses ini digunakan sebagai mekanisme pertahanan. Banyak burung juga memperlihatkan tanda-tanda tidur REM, tapi reptil dan hewan berdarah dingin tidak. Echidna juga masuk keadaan tidur REM, tapi hanya apabila lingkungan sekitarnya bersuhu 25°C. Anjing dan kucing juga mengalami keadaan tidur seperti ini.
3. Hubungan marijuana dan mimpi
Banyak orang yang menghisap marijuana melaporkan tidak bermimpi apapun, meskipun mereka telah berhenti, orang yang sama melaporkan mimpi sadar yang ekstrem. Banyak mimpi sadar terjadi ketika tidur REM, sehingga pertanyaan ilmiah yang logis ialah “Apakah marijuana (THC) mempengaruhi tidur REM?” Sebuah penelitian dilakukan tahun 1975 untuk membandingkan pola tidur pengguna marijuana dengan non-pengguna. Hasilnya memperlihatkan aktivitas pergerakan mata yang berkurang dan tidur REM yang kurang dalam kondisi THC (marijuana). Bukti ilmiah memperlihatkan hubungan penggunaan marijuana dengan kehilangan tidur REM dan mimpi, jadi apabila Anda menghisap marijuana dan tidak ingat apa mimpi Anda, maka Anda akan tahu mengapa.
4. Mimpi epik
Mimpi epik dapat dikatakan sangat sadar dan dapat mengubah kehidupan. Mimpi ini juga sangat menarik sehingga dapat membuat kesadaran yang lebih besar terhadap keadaan alami di sekitar Anda. Mimpi epik akan memberikan Anda sudut pandang yang segar dan baru terhadap aspek kehidupan. Ketika Anda terbangun dari mimpi epik, Anda akan merasa bahwa Anda telah menemukan sesuatu yang berharga atau menakjubkan. Mimpi epik akan tetap bersama Anda selama bertahun-tahun. Orang yang mengalami mimpi seperti ini sering melaporkan urutan cerita yang berlanjutan (episode) yang menceritakan kehidupan yang berbeda dan berlangsung. Banyak orang yang tidur selama mimpi epik, mengalami mimpi di dalam mimpi.
5. Perbedaan kelamin dalam mimpi
Banyak penelitian telah dilakukan untuk mempelajari perbedaan dalam mimpi pria dan wanita. Telah diperlihatkan bahwa wanita memimpikan kedua jenis kelamin, dan 67% waktu karakter dalam mimpi pria secara dominan bercerita tentang pria. Mimpi wanita lebih lama dan lebih emosional, sementara mimpi pria dilaporkan lebih kejam, lebih banyak mobil dan jalan. Rata-rata, 8% mimpi manusia meliputi aktivitas seksual.
Perbedaan kelamin utama dalam mimpi seksual adalah pria sering bermimpi tentang tempat yang tidak diketahui atau tempat umum dan mimpi mereka sering menampilkan orang asing, sementara kebalikannya terjadi pada sebagian besar wanita. Wanita lebih sering memimpikan permukaan air yang tertutup, seperti kolam renang, danau, kolam ikan. Tentunya data ini didapat berdasarkan persentase umum dan belum tentu benar bagi setiap orang.
6. Kelumpuhan tidur
Kelumpuhan Tidur adalah kondisi yang mempengaruhi banyak orang di dunia. Hal ini berhubungan langsung dengan keadaan tidur REM dan mimpi. Kelumpuhan tidur berhubungan dengan atonia REM, yaitu keadaan kelumpuhan yang terjadi selama tidur REM. Seseorang mengalami kelumpuhan tidur ketika otak bangun dari siklus tidur REM, tapi keadaan lumpuh tetap terjadi. Orang tersebut sadar, tapi tak dapat bergerak. Mereka terus bermimpi dan dalam banyak kasus, mereka dapat mengalami secara visual mimpi mereka di dalam kamar mereka. Seseorang yang mengalami kelumpuhan tidur tidak sadar sepenuhnya, tapi tahu apa yang sedang terjadi. Pengalaman ini disebut sebagai gangguan pandangan terowongan. Keadaan lumpuh dapat diikuti oleh halusinasi ekstrem dan perasaan takut. Banyak klaim tentang penculikan oleh alien telah disebut sebagai kasus ekstrem kelumpuhan tidur.
7. Mimpi buruk vs. teror malam
Ernest Hartmann telah menerbitkan berbagai buku dan makalah tentang mimpi buruk. Karyanya menunjukkan bahwa tema mimpi buruk yang paling umum adalah dikejar sesuatu. Orang dewasa pada umumnya dikejar oleh seorang pria, sementara anak-anak menghadapi hewan atau makhluk fantasi. Mimpi buruk kurang umum pada orang dewasa dan anak-anak yang sering mengalaminya ketika usia tiga atau empat tahun dan tujuh atau delapan tahun. Sekitar 5-10% manusia mengalami mimpi buruk sebulan sekali atau lebih sering. Karya Hartmann memperlihatkan bahwa mimpi buruk secara langsung berhubungan dengan aktivitas sehari-hari dan indikator ketakutan atau kekhawatiran yang harus dikalahkan. Sejumlah pemicu mimpi buruk ialah penyalahgunaan obat-obatan, peristiwa yang traumatik, atau kehilangan orang yang disayangi. Teror malam sedikit berbeda dari mimpi buruk. Terjadi selama satu atau dua jam pertama tidur dan ketika siklus mata non-cepat. Teriakan yang keras biasa muncul. Orang yang tidur sulit bangun dan sering mengingat tidak lebih dari satu perasaan yang luar biasa atau satu adegan tunggal. Teror malam kurang umum daripada mimpi buruk. Anak-anak berusia dua hingga enam tahun paling sering mengalami teror malam, dan dialami oleh sekitar 15% anak-anak di seluruh dunia.
8. Mimpi terkenal
Mimpi sering dihubungkan dengan peristiwa dunia yang berubah dan berpengaruh. Mary Shelley menulis Frankenstein setelah bermimpi tentang monster. “Aku melihat fantasme tersembunyi dari seseorang yang bangun, dan kemudian, mesin yang bekerja, memperlihatkan tanda-tanda kehidupan, dan bercampur dengan gerakan gelisah dan setengah vital.” Elias Howe adalah seorang perintis mesin jahit yang mempengaruhi produk tersebut di pertengahan abad ke-19. Ia berkata bahwa ia mengalami mimpi sadar tentang sekelompok kanibal yang bersiap memasaknya. Mereka menari di sekitar api dan menggerakkan tombak ke atas dan ke bawah. Howe mengetahui bahwa di kepala setiap tombak ada lubang kecil, yang memberikannya ide memasukkan benang melalui lubang jarum di dekat ujungnya, bukan di ujung lain. Itulah inovasi besar yang menjadikan penjahitan mekanis bisa dilakukan. Ilmuwan Friedrich August KekulĂ© menemukan struktur kimia yang tidak mungkin pada benzena (C6H6) setelah bermimpi tentang sekelompok ular yang menelan ekor mereka. Tahun 1953, James Watson dan Francis Crick menemukan struktur DNA. Watson kemudian melaporkan bahwa ide itu datang kepadanya setelah memimpikan serangkaian tangga spiral. Beberapa hari sebelum kematiannya, Abraham Lincoln membicarakan mimpi bersama istrinya ketika ia melihat sebuah mayat terbungkus kain pemakaman yang dikelilingi ratusan pelayat. Ia diberitahu oleh seorang tentara bahwa ia akan dibunuh.
9. Dengkuran yang kronis menyebabkan kelainan tidur
Mendengkur adalah masalah besar bagi jutaan orang. Banyak orang yang mengalami dengkuran kronis mengalami kelainan tidur REM. Selama tidur REM, seseorang akan mengalami pernafasan yang tidak teratur, peningkatan tekanan darah, mimpi sadar, dan kelumpuhan.Orang yang mendengkur memang bermimpi, tapi tak akan ingat mimpi tersebut sesering orang yang tidur secara normal. Mereka akan sering mengalami kelainan tidur REM. Kelainan ini adalah kondisi ketika seseorang tidak mengalami kelumpuhan apapun ketika mereka tidur. Kehilangan kelumpuhan dapat menyebabkan orang-orang secara nyata bergerak di luar mimpi mereka. Kelakuan fisik tersebut meliputi berbicara, berteriak, menonjok, menendang, melompat dari tempat tidur, mengayunkan tangan, dan bahkan memegang. Orang itu akan tetap tidur, tetapi bergerak di luar mimpi mereka dan tidak akan ingat aktivitas atau mimpi tersebut keesokan harinya.
10. Mimpi sadar membantu Anda belajar
Tidur REM berawal ketika sinyal dipancarkan dari dasar otak, sebuah daerah yang disebut pons. Pons mendistribusikan sinyal ke thalamus, yang mengarahkan mereka ke cerebral cortex. Cerebral cortex adalah daerah otak yang mengatur belajar, berpikir, dan memperoleh informasi. Pons juga mengirim sinyal yang mematikan saraf di saraf tulang belakang, menyebabkan kelumpuhan sementara selama tidur REM. TIdur REM mengaktifkan daerah otak yang kita gunakan untuk belajar. Ini bisa jadi faktor yang sangat penting dalam pengembangan otak normal selama bayi. Sekelompok orang diajarkan kemampuan (pelajaran) yang sama dan hasilnya, sebagian besar orang yang mengalami keadaan tidur REM di malam hari mampu melakukan kemampuan tersebut keesokan harinya. Teori ini disebut Hipotesis Ontogenetik tidur REM.
Source : http://nurcahyanto88.wordpress.com/2...-eye-movement/
Penelitian telah mengeluarkan bukti yang menyatakan berbagai macam aktivitas otak ketika tidur. Hal ini dibuktikan menggunakan teknologi EEG. Ilmuwan mengidentifikasi lima tahap berbeda ketika tidur, menurut perbedaan aktivitas di dalam otak.
Tahap 1-4 dan tahap akhir disebut sebagai tidur rapid eye movement (REM; gerakan mata cepat). Ketika terbangun selama tidur REM, subyek (manusia) melaporkan mereka bermimpi. Dengan pengembangan teknologi citra otak terbaru di awal 1990-an, kita bisa tahu lebih banyak tentang aktivitas otak ketika tidur REM. Peneliti menemukan bahwa wilayah-wilayah tertentu dalam otak sangat aktif selama manusia dalam keadaan tidur REM, bahkan lebih aktif daripada saat bangun tidur. Penelitian telah menemukan bahwa wilayah visual tertentu dalam korteks manusia, yang mengartikan penglihatan kompleks, lebih aktif ketika tidur REM. Aktivitas yang kuat juga ditemukan di sistem limbik, yang merupakan sekumpulan struktur yang berhubungan dengan emosi manusia.
2. Hubungan hewan dan mimpi
Kita tidak bisa 100% pasti bahwa hewan bermimpi seperti manusia, tapi mereka masuk dalam keadaan tidur REM. Tidur REM terjadi di setiap mamalia, meskipun tak termasuk hewan monotrem yang bertelur di Australia. Hipotesis tidur REM, yang dicetuskan Frederic Snyder tahun 1966, menyatakan bahwa banyak mamalia bangun setelah memasuki keadaan tidur REM, sehingga ia menyimpulkan bahwa proses ini digunakan sebagai mekanisme pertahanan. Banyak burung juga memperlihatkan tanda-tanda tidur REM, tapi reptil dan hewan berdarah dingin tidak. Echidna juga masuk keadaan tidur REM, tapi hanya apabila lingkungan sekitarnya bersuhu 25°C. Anjing dan kucing juga mengalami keadaan tidur seperti ini.
3. Hubungan marijuana dan mimpi
Banyak orang yang menghisap marijuana melaporkan tidak bermimpi apapun, meskipun mereka telah berhenti, orang yang sama melaporkan mimpi sadar yang ekstrem. Banyak mimpi sadar terjadi ketika tidur REM, sehingga pertanyaan ilmiah yang logis ialah “Apakah marijuana (THC) mempengaruhi tidur REM?” Sebuah penelitian dilakukan tahun 1975 untuk membandingkan pola tidur pengguna marijuana dengan non-pengguna. Hasilnya memperlihatkan aktivitas pergerakan mata yang berkurang dan tidur REM yang kurang dalam kondisi THC (marijuana). Bukti ilmiah memperlihatkan hubungan penggunaan marijuana dengan kehilangan tidur REM dan mimpi, jadi apabila Anda menghisap marijuana dan tidak ingat apa mimpi Anda, maka Anda akan tahu mengapa.
4. Mimpi epik
Mimpi epik dapat dikatakan sangat sadar dan dapat mengubah kehidupan. Mimpi ini juga sangat menarik sehingga dapat membuat kesadaran yang lebih besar terhadap keadaan alami di sekitar Anda. Mimpi epik akan memberikan Anda sudut pandang yang segar dan baru terhadap aspek kehidupan. Ketika Anda terbangun dari mimpi epik, Anda akan merasa bahwa Anda telah menemukan sesuatu yang berharga atau menakjubkan. Mimpi epik akan tetap bersama Anda selama bertahun-tahun. Orang yang mengalami mimpi seperti ini sering melaporkan urutan cerita yang berlanjutan (episode) yang menceritakan kehidupan yang berbeda dan berlangsung. Banyak orang yang tidur selama mimpi epik, mengalami mimpi di dalam mimpi.
5. Perbedaan kelamin dalam mimpi
Banyak penelitian telah dilakukan untuk mempelajari perbedaan dalam mimpi pria dan wanita. Telah diperlihatkan bahwa wanita memimpikan kedua jenis kelamin, dan 67% waktu karakter dalam mimpi pria secara dominan bercerita tentang pria. Mimpi wanita lebih lama dan lebih emosional, sementara mimpi pria dilaporkan lebih kejam, lebih banyak mobil dan jalan. Rata-rata, 8% mimpi manusia meliputi aktivitas seksual.
Perbedaan kelamin utama dalam mimpi seksual adalah pria sering bermimpi tentang tempat yang tidak diketahui atau tempat umum dan mimpi mereka sering menampilkan orang asing, sementara kebalikannya terjadi pada sebagian besar wanita. Wanita lebih sering memimpikan permukaan air yang tertutup, seperti kolam renang, danau, kolam ikan. Tentunya data ini didapat berdasarkan persentase umum dan belum tentu benar bagi setiap orang.
6. Kelumpuhan tidur
Kelumpuhan Tidur adalah kondisi yang mempengaruhi banyak orang di dunia. Hal ini berhubungan langsung dengan keadaan tidur REM dan mimpi. Kelumpuhan tidur berhubungan dengan atonia REM, yaitu keadaan kelumpuhan yang terjadi selama tidur REM. Seseorang mengalami kelumpuhan tidur ketika otak bangun dari siklus tidur REM, tapi keadaan lumpuh tetap terjadi. Orang tersebut sadar, tapi tak dapat bergerak. Mereka terus bermimpi dan dalam banyak kasus, mereka dapat mengalami secara visual mimpi mereka di dalam kamar mereka. Seseorang yang mengalami kelumpuhan tidur tidak sadar sepenuhnya, tapi tahu apa yang sedang terjadi. Pengalaman ini disebut sebagai gangguan pandangan terowongan. Keadaan lumpuh dapat diikuti oleh halusinasi ekstrem dan perasaan takut. Banyak klaim tentang penculikan oleh alien telah disebut sebagai kasus ekstrem kelumpuhan tidur.
7. Mimpi buruk vs. teror malam
Ernest Hartmann telah menerbitkan berbagai buku dan makalah tentang mimpi buruk. Karyanya menunjukkan bahwa tema mimpi buruk yang paling umum adalah dikejar sesuatu. Orang dewasa pada umumnya dikejar oleh seorang pria, sementara anak-anak menghadapi hewan atau makhluk fantasi. Mimpi buruk kurang umum pada orang dewasa dan anak-anak yang sering mengalaminya ketika usia tiga atau empat tahun dan tujuh atau delapan tahun. Sekitar 5-10% manusia mengalami mimpi buruk sebulan sekali atau lebih sering. Karya Hartmann memperlihatkan bahwa mimpi buruk secara langsung berhubungan dengan aktivitas sehari-hari dan indikator ketakutan atau kekhawatiran yang harus dikalahkan. Sejumlah pemicu mimpi buruk ialah penyalahgunaan obat-obatan, peristiwa yang traumatik, atau kehilangan orang yang disayangi. Teror malam sedikit berbeda dari mimpi buruk. Terjadi selama satu atau dua jam pertama tidur dan ketika siklus mata non-cepat. Teriakan yang keras biasa muncul. Orang yang tidur sulit bangun dan sering mengingat tidak lebih dari satu perasaan yang luar biasa atau satu adegan tunggal. Teror malam kurang umum daripada mimpi buruk. Anak-anak berusia dua hingga enam tahun paling sering mengalami teror malam, dan dialami oleh sekitar 15% anak-anak di seluruh dunia.
8. Mimpi terkenal
Mimpi sering dihubungkan dengan peristiwa dunia yang berubah dan berpengaruh. Mary Shelley menulis Frankenstein setelah bermimpi tentang monster. “Aku melihat fantasme tersembunyi dari seseorang yang bangun, dan kemudian, mesin yang bekerja, memperlihatkan tanda-tanda kehidupan, dan bercampur dengan gerakan gelisah dan setengah vital.” Elias Howe adalah seorang perintis mesin jahit yang mempengaruhi produk tersebut di pertengahan abad ke-19. Ia berkata bahwa ia mengalami mimpi sadar tentang sekelompok kanibal yang bersiap memasaknya. Mereka menari di sekitar api dan menggerakkan tombak ke atas dan ke bawah. Howe mengetahui bahwa di kepala setiap tombak ada lubang kecil, yang memberikannya ide memasukkan benang melalui lubang jarum di dekat ujungnya, bukan di ujung lain. Itulah inovasi besar yang menjadikan penjahitan mekanis bisa dilakukan. Ilmuwan Friedrich August KekulĂ© menemukan struktur kimia yang tidak mungkin pada benzena (C6H6) setelah bermimpi tentang sekelompok ular yang menelan ekor mereka. Tahun 1953, James Watson dan Francis Crick menemukan struktur DNA. Watson kemudian melaporkan bahwa ide itu datang kepadanya setelah memimpikan serangkaian tangga spiral. Beberapa hari sebelum kematiannya, Abraham Lincoln membicarakan mimpi bersama istrinya ketika ia melihat sebuah mayat terbungkus kain pemakaman yang dikelilingi ratusan pelayat. Ia diberitahu oleh seorang tentara bahwa ia akan dibunuh.
9. Dengkuran yang kronis menyebabkan kelainan tidur
Mendengkur adalah masalah besar bagi jutaan orang. Banyak orang yang mengalami dengkuran kronis mengalami kelainan tidur REM. Selama tidur REM, seseorang akan mengalami pernafasan yang tidak teratur, peningkatan tekanan darah, mimpi sadar, dan kelumpuhan.Orang yang mendengkur memang bermimpi, tapi tak akan ingat mimpi tersebut sesering orang yang tidur secara normal. Mereka akan sering mengalami kelainan tidur REM. Kelainan ini adalah kondisi ketika seseorang tidak mengalami kelumpuhan apapun ketika mereka tidur. Kehilangan kelumpuhan dapat menyebabkan orang-orang secara nyata bergerak di luar mimpi mereka. Kelakuan fisik tersebut meliputi berbicara, berteriak, menonjok, menendang, melompat dari tempat tidur, mengayunkan tangan, dan bahkan memegang. Orang itu akan tetap tidur, tetapi bergerak di luar mimpi mereka dan tidak akan ingat aktivitas atau mimpi tersebut keesokan harinya.
10. Mimpi sadar membantu Anda belajar
Tidur REM berawal ketika sinyal dipancarkan dari dasar otak, sebuah daerah yang disebut pons. Pons mendistribusikan sinyal ke thalamus, yang mengarahkan mereka ke cerebral cortex. Cerebral cortex adalah daerah otak yang mengatur belajar, berpikir, dan memperoleh informasi. Pons juga mengirim sinyal yang mematikan saraf di saraf tulang belakang, menyebabkan kelumpuhan sementara selama tidur REM. TIdur REM mengaktifkan daerah otak yang kita gunakan untuk belajar. Ini bisa jadi faktor yang sangat penting dalam pengembangan otak normal selama bayi. Sekelompok orang diajarkan kemampuan (pelajaran) yang sama dan hasilnya, sebagian besar orang yang mengalami keadaan tidur REM di malam hari mampu melakukan kemampuan tersebut keesokan harinya. Teori ini disebut Hipotesis Ontogenetik tidur REM.
Source : http://nurcahyanto88.wordpress.com/2...-eye-movement/
Tips Untuk Mengurangi Risiko Hacking Pada Ponsel Pintar
Kini ponsel pintar sudah menjadi gaya hidup bagi orang-orang modern. Bahkan jika sehari saja tanpa ponsel, hidup mungkin akan terasa berbeda, ada yang mengganjal. Oleh karena itu tak jarang kalau sebagian besar orang menyimpan data-data pribadinya di ponsel. Dari nomor rekening, password, dan informasi pribadi lainnya.
Di sisi lain, fenomena wabah ponsel pintar menumbuhkan efek lain, yakni munculnya hacker yang menjadikan ponsel sebagai sasarannya.
Secara umum terdapat dua alasan utama seorang hacker ketika meng-hack ponsel. Pertama adalah alasan finansial. Dengan adanya fasilitas transfer uang melalui ponsel, merampok dengan cara ini menjadi sangat mudah. Terlebih terdapat data-data pribadi yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi melalui telepon.
Alasan kedua adalah memata-matai. Contoh nyata kasus ini adalah kasus penyadapan telepon yang dilakukan seorang jurnalis di Inggris. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah jika hacker telah berhasil menguasai ponsel anda.
Lalu bagaimana cara untuk membentengi ponsel anda dari serangan hacker? Terlebih bagi para pengguna ponsel yang rata-rata adalah masyarakat awam yang tidak tahu banyak tentang apa itu hacking.
Menghilangkan risiko hacking bisa dikatakan adalah mustahil. Yang bisa dilakukan hanyalah mengurangi risiko di-hack. Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa anda lakukan:
1. Gunakan pasword protection untuk layanan voice mail anda. Lalu ingat, jangan gunakan password yang mudah ditebak, seperti tanggal ulang tahun atau password yang sama untuk bebrapa akun.2. Matikan ponsel anda.
3. Gunakan tool terbaru atau terupdate.
4. Gunakan Phone Security. Software anti-theft mungkin bisa digunakan. Software semacam ini berguna untuk meremote lock ponsel dengan sms. Selain itu softwaren ini juga dapat memformat ponsel dari jarak jauh, juga dengan sms.
5. Gunakan bluetooth seperlunya. Sebagian besar para hacker menggunakan bluetooth. Jadi usahakan seminimal mungkin menggunakan layanan ini.
6. Hapus history dari browser di ponsel secara berkala. Banyak ponsel yang menyediakan fitur autocomplete. Dan tentunya jika fitur ini dinyalakan, hal tersebut akan memudahkan seorang hacker untuk memata-matai anda, terlebih jika anda adalah orang yang sering mengakses situs-situs yang membutuhkan login.
Game Review: Transformers: Dark of the Moon
Game Review: Transformers: Dark of the Moon
Activision has long been pigeonholed as the company that relies on two big franchises, Call of Duty and Guitar Hero, to sustain its business, while also launching small forays into the establishment of other franchises only to retreat when the public failed to become enamored with them.
The Transformers license could have been a chance for Activision to establish a gaming franchise that could have rivaled the movie series, run by Michael Bay, in terms of sales success.
Unfortunately, the publisher chose to build rushed and cheap movie tie-ins instead of unleashing a talented team of developers on the universe and allowing them to come up with new stories and new gameplay ideas.
Dark of the Moon could have been a great game, and deep down inside a careful player can see the building blocks for a good experience set in the Transformers universe, but, launching roughly at the same time with the movie, it's just a companion piece that only the fans will love.
Gameplay
The essence of Transformers: Dark of the Moon is simple: get a powerful robot combat machine, master its weaponry and abilities, both spread over two forms, walk through linear levels, blast huge amounts of enemies, reach the crescendo involving either a boss battle, a wave based arena, or both and the watch a small cutscene done in a Michael Bay style that tries to tell a story leading up to the events of the new Transformers movie.
It sounds simple, it is and it could be the basis for a very good gaming experience. Imagine fights with robots that work in teams and use various weapons and the environment to challenge the player, leading to a sort of tactical puzzle that can only be solved through the judicious use of weapons, special abilities and shifts from one combat form to another.
It could be exhilarating and fun, but Transformers: Dark of the Moon makes it all rather boring. The enemies are as dumb as they can be, simply standing their ground and firing at the player most of the time, with no coordination with their allies and no use of the space around them. The abilities the various player-controlled mechs have are cool initially, but their use is rarely required to progress and they quickly become just a way of getting through the levels quickly. The levels are thoroughly linear and the boss fights are uninspired at best.
Another disappointment is the lack of love for the car forms of the various robots. The new Shadowforce stance is interesting and has some nice weaponry, but its existence pretty much means that there's no real reason, other than some enforced get-to-this-point-quickly-objectives, to be an actual car and a part of the Transformers universe is just lost.
The game also misses some good opportunities to introduce more diverse gameplay, with the flying feeling like a sort of on-air racing while the stealth makes little sense given the destruction power of most of the robots involved in the Transformer universe.
Considering that High Moon Studios, the people who have created this latest Transformers game were also the ones behind War for Cybertron, it could be that the dip in quality here is linked to the short development cycle (the game needed to arrive at the same time as the Michael Bay summer blockbuster) or to a lack of resources.
Unfortunately, only creating a good game with limited resources is praised in the video game industry and there's no feature that saves Dark of the Moon from being mediocre and even bad at times.
The game is not helped by the fact that there's no way to play cooperatively through the single-player campaign or even the options of going through old levels using a number of other robots, which would have at least offered some sort of variety.
Graphics and audio
There's a lot of detail showered on the big robots in this game, because they are the stars of the show and players need to be able to see the same complex designs and transformations that they would get in the movie.
There's far less love for the enemies, who often look like bulked-up gray Terminators (unless they are named characters) and there's even less detail left over for the environments, with all the locations made up of endlessly reusable elements and lacking any feeling of place.
The car forms of the Transformers also look fairly uninteresting and it's probably all because of, yet again, lack of time or resources to create something more complex.
There's not much one can criticize about the sound design in Transformers: Dark of the Moon, but there's also little to praise. The actors sound suitably robotic and the lines are simple while the music remains unimpressive throughout the game.
Multiplayer
There are only three modes for multiplayer action in Transformers: Dark of the Moon: Deathmatch, Team Deathmatch and Conquest, which is frankly a paltry offering, considering the amount of innovation multiplayer is seeing at the moment in the third-person space (one needs to just take a look at what Naughty Dog is doing with the Uncharted 3 beta).
Because this is an Activision game and their biggest franchise is Call of Duty Transformers borrows some elements, like getting experience points that lead to level-ups and four classes that can be tweaked to suit the tactics of the player.
One nice touch is that the classes are based around actual bots and, for example, choosing the Commander class means that one can play as either Optimus Prime, for the Autobots, or Megatron, for the Decepticons.
There are different abilities, weapons and upgrades for them all and there's more variety than in the single-player side of the game.
The trouble is that the maps feel uninspired and that there are some issues with the multiplayer infrastructure which lead to the player being dropped back to the game lobby for no clear reason.
Conclusion
Transformers: Dark of the Moon is a good game for those who have seen the three Michael Bay directed movies, based on the toys, and who have become familiar enough with the robots to be able to name them and then recite their backstories and abilities. This means that the most hardcore fans can find some enjoyment in the game, but this will probably come in spite of and not because of the design decisions made by the developers and the publisher.
The game might also be suitable for those who have fond memories of playing around with the actual robot toys when they were originally put on the market and might enjoy the feeling of actually controlling them in the video game environment, one which has some advantages over just playing with bits of plastic strewn over the floor.
Transformers: Dark of the Moon will not be enjoyed by those who appreciate solid gameplay, good use of a license, well-drawn game levels, engaging boss battles and stories that are well plotted and well-acted.
I hope that the developers get a chance to use the same universe and the same basic premise to create another Transformers video game, one which does not have to be linked to a movie and uses some innovative gameplay ideas.
Activision has long been pigeonholed as the company that relies on two big franchises, Call of Duty and Guitar Hero, to sustain its business, while also launching small forays into the establishment of other franchises only to retreat when the public failed to become enamored with them.
The Transformers license could have been a chance for Activision to establish a gaming franchise that could have rivaled the movie series, run by Michael Bay, in terms of sales success.
Unfortunately, the publisher chose to build rushed and cheap movie tie-ins instead of unleashing a talented team of developers on the universe and allowing them to come up with new stories and new gameplay ideas.
Dark of the Moon could have been a great game, and deep down inside a careful player can see the building blocks for a good experience set in the Transformers universe, but, launching roughly at the same time with the movie, it's just a companion piece that only the fans will love.
Gameplay
The essence of Transformers: Dark of the Moon is simple: get a powerful robot combat machine, master its weaponry and abilities, both spread over two forms, walk through linear levels, blast huge amounts of enemies, reach the crescendo involving either a boss battle, a wave based arena, or both and the watch a small cutscene done in a Michael Bay style that tries to tell a story leading up to the events of the new Transformers movie.
It sounds simple, it is and it could be the basis for a very good gaming experience. Imagine fights with robots that work in teams and use various weapons and the environment to challenge the player, leading to a sort of tactical puzzle that can only be solved through the judicious use of weapons, special abilities and shifts from one combat form to another.
It could be exhilarating and fun, but Transformers: Dark of the Moon makes it all rather boring. The enemies are as dumb as they can be, simply standing their ground and firing at the player most of the time, with no coordination with their allies and no use of the space around them. The abilities the various player-controlled mechs have are cool initially, but their use is rarely required to progress and they quickly become just a way of getting through the levels quickly. The levels are thoroughly linear and the boss fights are uninspired at best.
Another disappointment is the lack of love for the car forms of the various robots. The new Shadowforce stance is interesting and has some nice weaponry, but its existence pretty much means that there's no real reason, other than some enforced get-to-this-point-quickly-objectives, to be an actual car and a part of the Transformers universe is just lost.
The game also misses some good opportunities to introduce more diverse gameplay, with the flying feeling like a sort of on-air racing while the stealth makes little sense given the destruction power of most of the robots involved in the Transformer universe.
Considering that High Moon Studios, the people who have created this latest Transformers game were also the ones behind War for Cybertron, it could be that the dip in quality here is linked to the short development cycle (the game needed to arrive at the same time as the Michael Bay summer blockbuster) or to a lack of resources.
Unfortunately, only creating a good game with limited resources is praised in the video game industry and there's no feature that saves Dark of the Moon from being mediocre and even bad at times.
The game is not helped by the fact that there's no way to play cooperatively through the single-player campaign or even the options of going through old levels using a number of other robots, which would have at least offered some sort of variety.
Graphics and audio
There's a lot of detail showered on the big robots in this game, because they are the stars of the show and players need to be able to see the same complex designs and transformations that they would get in the movie.
There's far less love for the enemies, who often look like bulked-up gray Terminators (unless they are named characters) and there's even less detail left over for the environments, with all the locations made up of endlessly reusable elements and lacking any feeling of place.
The car forms of the Transformers also look fairly uninteresting and it's probably all because of, yet again, lack of time or resources to create something more complex.
There's not much one can criticize about the sound design in Transformers: Dark of the Moon, but there's also little to praise. The actors sound suitably robotic and the lines are simple while the music remains unimpressive throughout the game.
Multiplayer
There are only three modes for multiplayer action in Transformers: Dark of the Moon: Deathmatch, Team Deathmatch and Conquest, which is frankly a paltry offering, considering the amount of innovation multiplayer is seeing at the moment in the third-person space (one needs to just take a look at what Naughty Dog is doing with the Uncharted 3 beta).
Because this is an Activision game and their biggest franchise is Call of Duty Transformers borrows some elements, like getting experience points that lead to level-ups and four classes that can be tweaked to suit the tactics of the player.
One nice touch is that the classes are based around actual bots and, for example, choosing the Commander class means that one can play as either Optimus Prime, for the Autobots, or Megatron, for the Decepticons.
There are different abilities, weapons and upgrades for them all and there's more variety than in the single-player side of the game.
The trouble is that the maps feel uninspired and that there are some issues with the multiplayer infrastructure which lead to the player being dropped back to the game lobby for no clear reason.
Conclusion
Transformers: Dark of the Moon is a good game for those who have seen the three Michael Bay directed movies, based on the toys, and who have become familiar enough with the robots to be able to name them and then recite their backstories and abilities. This means that the most hardcore fans can find some enjoyment in the game, but this will probably come in spite of and not because of the design decisions made by the developers and the publisher.
The game might also be suitable for those who have fond memories of playing around with the actual robot toys when they were originally put on the market and might enjoy the feeling of actually controlling them in the video game environment, one which has some advantages over just playing with bits of plastic strewn over the floor.
Transformers: Dark of the Moon will not be enjoyed by those who appreciate solid gameplay, good use of a license, well-drawn game levels, engaging boss battles and stories that are well plotted and well-acted.
I hope that the developers get a chance to use the same universe and the same basic premise to create another Transformers video game, one which does not have to be linked to a movie and uses some innovative gameplay ideas.
Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Monitor CRT, LCD dan Plasma
Monitor merupakan periferal yang terbentuk dari serangkaian sirkuit elektronik,display panel,dan enclosure.Dari tiga elemen pembentuk utama monitor tersebut,unit display panel merupakan jantung utama monitor karena memiliki fungsi utama untuk menghasilkan output gambar.
Sehubungan dengan display panel yang digunakan,secara garis besar berdasarkan penggunaan terbesar dan tingkat kepopuleran tipe monitor yang ada pada saat ini,dapat dibedakan tiga generasi monitor,yaitu CRT, LCD, dan Plasma.Mungkin anda menggunakan salah satu dari tiga jenis monitor tersebut untuk komputer di rumah Anda.Tapi tahukah Anda apa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki monitor tersebut...!
1.CRT (Cathode Ray Tube)
Kelebihan : Tipe CRT memiliki kelebihan dalam hal High Dynamic Range ( hingga mencapai 15000:1),reproduksi warna sangat baik, wide gamut dan level black yang sangat rendah.Selain itu, monitor ini dapat menampilkan hampir semua resolusi native dan refresh rate dan memiliki Viewing angle yang sangat baik.Harga yang ditawarkan juga jauh lebih murah dibandingkan jenis monitor LCD atau Plasma.kekurangan : CRT memiliki ukuran yang berat dan body besar, terutama untuk ukuran display diatas 20".Membutuhkan daya yang besar dan operasional suhu yang tinggi.Pada sisi reproduksi gambar,pada refresh rate yang rendah,efek flicker akan sangat terasa. Aspect ratio biasanya hanya terbatasi pada ukuran 4 : 3.
2. LCD ( Liquid Crystal Display )
Kelebihan : kelebihan utama LCD adalah pada ukuran dimensi ( compact ) dan berat yang sangat rendah, konsumsi daya yang sangat rendah, hampir tidak ada efek flicker ( tergantung pada tipe backlight yang digunakan ), dapat diproduksi hampir untuk semua ukuran, dan secara teori tidak ada batasan resolusi maksimal.
Kekurangan : LCD memiliki sudut pandang yang sangat terbatasi. Hal ini juga menyangkut sisi reproduksi warna , saturasi, dan brightness yang berubah-ubah meski pada sudut pandang yang paling optimal. Response time-nya rendah hingga menimbulkan ghosting artiffact, memiliki satu native resolution meski resolusi lain dimungkinkan dengan menggunakan video scaller. Dead pixel bisa terjadi entah ketika produksi di pabrik maupun ketika pemakaian oleh user.
Kekurangan : LCD memiliki sudut pandang yang sangat terbatasi. Hal ini juga menyangkut sisi reproduksi warna , saturasi, dan brightness yang berubah-ubah meski pada sudut pandang yang paling optimal. Response time-nya rendah hingga menimbulkan ghosting artiffact, memiliki satu native resolution meski resolusi lain dimungkinkan dengan menggunakan video scaller. Dead pixel bisa terjadi entah ketika produksi di pabrik maupun ketika pemakaian oleh user.
3. Plasma
Kelebihan : display plasma hampir menyerupai kemampuan monitor CRT, dengan contrast ratio tinggi ( 10.000 : 1 ). Reproduksi warna sangat baik dan level black rendah. Hampir tidak ada response time dan sudut pandang ( viewing angle ) sangat baik.Kekurangan : memiliki ukuran pixel pitch yang besar, yang artinya memiliki resolusi rendah atau meski resolusi tinggi, ukuran monitor haruslah besar. Tipe plasma juga memiliki bobot yang sangat besar. Konsumsi daya dan operasional suhu yang tinggi. Cell plasma untuk perwakilan tiap pixel gambar hanya memiliki fungsi on/off sehingga reproduksi warna jauh lebih terbatasi lagi dibandingkan tipe CRT ataupun LCD.
Lihat Juga Tag Lainnya: hardware, gadget, komputer, komputer tablet, ponsel, smartphone, software, teknologi, laptop, software
Antilaser Untuk Teknologi Komputer Masa Depan
Laser merupakan teknologi yang sudah berusia 50 tahun yang kini jamak digunakan di berbagai perangkat, mulai dari CD sampai ke pointer yang biasa digunakan untuk presentasi. Kini, teknologi itu menghadapi lawannya, yakni antilaser.
Perangkat antilaser akan mampu menangkap dan membatalkan sinar laser yang sudah dipancarkan.
Menurut Douglas Stone, peneliti asal Yale University, Amerika Serikat, meski perangkat seperti itu kemungkinan hanya cocok untuk film-film fiksi ilmiah, namun dalam dunia nyata, penggunaan yang paling memungkinkan dari teknologi antilaser adalah di dunia komputer, khususnya drive optik.
“Ke depannya, cara kerja perangkat ini adalah seperti memancarkan laser secara terbalik,” kata Stone, seperti dikutip dari Phbeta.
Stone menyebutkan, meski laser membutuhkan energi listrik dan memancarkan sinar dalam pita frekuensi yang cukup sempit, antilaser yang diciptakannya mengambil sinar laser dan mentransformasikannya menjadi energi panas. Akan tetapi energi ini juga dapat dikonversikan menjadi energi listrik.
Laser konvensional, yang ditemukan pada tahun 1960, menggunakan apa yang disebut dengan ‘gain medium’ misalnya material semikonduktor untuk membuat pancaran gelombang cahaya yang fokus.
Adapun perangkat yang dibuat Stone menggunakan silikon sebagai penyerap ‘loss medium’ yang menangkap gelombang sinar itu yang akan membuatnya memantul-mantul hingga mereka dikonversikan menjadi panas.
Dan meskipun teknologi yang ditemukan Stone tampak menarik, antilaser yang ia buat tidaklah ditujukan sebagai pelindung laser. “Ini merupakan cara untuk menyerap laser. Berbeda dengan pistol laser yang jika ia digunakan untuk membunuh, sinar lasernya tetap akan membunuh targetnya,” ucapnya.
Menurut Stone, penggunaan yang paling memungkinkan untuk teknologinya adalah di bidang komputer. “Komputer kinerja tinggi masa depan akan memiliki chip hybrid,” ucapnya. “Bukannya memiliki chip dengan transistor dan silikon, komputer masa depan akan menggunakan energi listrik dan cahaya,” ucap Stone.
Stone menyebutkan, perangkat dengan antilaser juga bisa digunakan sebagai sakelar optik yang bisa dinyala-matikan kapanpun diinginkan.
Perangkat antilaser akan mampu menangkap dan membatalkan sinar laser yang sudah dipancarkan.
Menurut Douglas Stone, peneliti asal Yale University, Amerika Serikat, meski perangkat seperti itu kemungkinan hanya cocok untuk film-film fiksi ilmiah, namun dalam dunia nyata, penggunaan yang paling memungkinkan dari teknologi antilaser adalah di dunia komputer, khususnya drive optik.
“Ke depannya, cara kerja perangkat ini adalah seperti memancarkan laser secara terbalik,” kata Stone, seperti dikutip dari Phbeta.
Stone menyebutkan, meski laser membutuhkan energi listrik dan memancarkan sinar dalam pita frekuensi yang cukup sempit, antilaser yang diciptakannya mengambil sinar laser dan mentransformasikannya menjadi energi panas. Akan tetapi energi ini juga dapat dikonversikan menjadi energi listrik.
Laser konvensional, yang ditemukan pada tahun 1960, menggunakan apa yang disebut dengan ‘gain medium’ misalnya material semikonduktor untuk membuat pancaran gelombang cahaya yang fokus.
Adapun perangkat yang dibuat Stone menggunakan silikon sebagai penyerap ‘loss medium’ yang menangkap gelombang sinar itu yang akan membuatnya memantul-mantul hingga mereka dikonversikan menjadi panas.
Dan meskipun teknologi yang ditemukan Stone tampak menarik, antilaser yang ia buat tidaklah ditujukan sebagai pelindung laser. “Ini merupakan cara untuk menyerap laser. Berbeda dengan pistol laser yang jika ia digunakan untuk membunuh, sinar lasernya tetap akan membunuh targetnya,” ucapnya.
Menurut Stone, penggunaan yang paling memungkinkan untuk teknologinya adalah di bidang komputer. “Komputer kinerja tinggi masa depan akan memiliki chip hybrid,” ucapnya. “Bukannya memiliki chip dengan transistor dan silikon, komputer masa depan akan menggunakan energi listrik dan cahaya,” ucap Stone.
Stone menyebutkan, perangkat dengan antilaser juga bisa digunakan sebagai sakelar optik yang bisa dinyala-matikan kapanpun diinginkan.
Subscribe to:
Posts (Atom)