Showing posts with label robot. Show all posts
Showing posts with label robot. Show all posts

BionicOpter - Robot terbang yang terinspirasi dari capung

bionik, teknologi bionik, robot, teknologi, remote control

BionicOpter adalah robot capung yang dikendalikan dengan remote control yang bisa terbang layaknya capung di alam bebas, yang di desain sangant ringan dan dapat terbang dengan berbagai manufer.

Dengan BionicOpter, Festo secara teknis menguasai karakteristik penerbangan yang sangat kompleks dari capung. Sama seperti capung di alam, obyek terbang ultraringan ini bisa terbang ke segala arah, melayang-layang di udara dan meluncur tanpa mengepakkan sayapnya.

bionik, teknologi bionik, robot, teknologi, remote control

Selain mengontrol frekuensi mengepakkan bersama dan memutar sayap individu, masing-masing empat sayap juga dilengkapi dengan kontroler amplitudo. Kemiringan sayap menentukan arah dorong. Kontroler amplitudo memungkinkan intensitas dorong yang akan diatur. Ketika dikombinasikan, capung remote control bisa bermanufer hampir di semua posisi dalam ruang.

bionik, teknologi bionik, robot, teknologi, remote control

Dengan desain yang ringan dan sangat terintegrasi, ini merupakan cara unik untuk terbang yang dimungkinkan oleh konstruksi ringan dan integrasi fungsi: komponen seperti sensor, aktuator dan komponen mekanik serta sistem kontrol terbuka dan loop tertutup yang dipasang di ruang yang sangat ketat dan disesuaikan satu sama lain.

bionik, teknologi bionik, robot, teknologi, remote control

Dengan capung remote control, Festo mendemontrasikan komunikasi wireless real-time, pertukaran informasi terus menerus, serta kemampuan untuk menggabungkan evaluasi sensor yang berbeda dan mengidentifikasi kejadian yang kompleks dan kritis.

bionik, teknologi bionik, robot, teknologi, remote control


Source: Festo

Kuratas, Robot Raksasa yang bisa dikendarai

Kuratas (KR01), Robot Raksasa yang bisa dikendarai

Seniman Jepang Kogoro Kurata telah meluncurkan prototipe robot setinggi 4 meter dan berat 4500 kg yang diberi nama Kuratas, yang dilengkapi dengan "sistem senjata" dan dapat dikendarai.

Kuratas dikendalikan melalui sistem perangkat lunak yang disebut V-Sido. Selain dikendalikan oleh manusia di dasbor kokpit, robot ini juga memungkinkan untuk dikendalikan dengan smartphone (melalui jaringan 3G), atau menggunakan sistem master-slave yang memungkinkan Kuratas meniru gerakan oleh pengguna dari  remote position. Dari kokpit, kolom kemudi digunakan untuk mengarahkan robot, juga untuk menggerakan lengan robot dengan memanipulasi gerakan seperti yang digunakan pada Kontrol Kinect.

Kuratas (KR01), Robot Raksasa yang bisa dikendarai


Meskipun Kuratas memiliki kaki, namun menggunakan roda bukannya kaki. Roda ini dapat didorong dalam konfigurasi dan tinggi rendahnya dapat diatur. Kuratas dapat melaju dengan kecepatan sekitar 10 km / h (6 mph).


Tentu saja, tidak ada mekanisme lengkap tanpa persenjataan yang memadai, dan Kuratas tidak mengecewakan. Robot ini dilengkapi peluncur rudal dan dua senjata Gatling yang dapat menembakkan 6000  peluru per menit, dan Kuratas bisa auto-target saat membidik sasaran.

Kogoro Kurata menunjukkan bahwa ini adalah sebuah karya seni ketimbang kendaraan, dan tidak dirancang untuk keamanan. Meskipun demikian, baik video promo dan websitenya menunjukkan bahwa Kuratas akan tersedia untuk di jual dengan harga US $ 1.523.500, atau sekitar 11 milyar rupiah melalui pemesanan online.


Sumber: Suidobashi heavy industry, via gizmag

Mikrobot, Robot Mikro yang Bisa Membawa Objek 4 Kali Lebih Besar

Ilmuwan dari Departemen Energi Argonne baru saja menciptakan kreasi teknologi yang menarik. Mereka menciptakan mikrobot yang dpapat menari. Ukuran robot ini hanya setengah milimeter yang bisa menggabungkan diri dan membawa objek yang 4 kali lebih besar dari ukurannya.






Jika diamati dengan mikroskop, mikrobot yang berskala milimeter tersebut dapat menggerakkan ‘rahangnya’ untuk bergerak memutari sebuah obyek beberapa kali bahkan menggerakkan serta memindahkan objek lain. Mikrobot ini terbuat dari mikropartikel dan tidak dapat bergerak sendiri dan digerakkan secara remote.  Yang hebat robot ini juga dapat memperbaiki diri.

Mikrobot tersebut  bergerak merespon medan magnet di dekatnya. Mereka dapat membentuk seperti bintang dan bergerak memutar. . Mengesankan bukan!
Meskipun saat ini masih dalam tahap penelitian, hasil penggunaan robot ini bisa memiliki implikasi ganda. Mini-robot bisa memanipulasi reaksi kimia, membawa/melakukan perawatan medis untuk tempat-tempat tertentu dalam tubuh, menghilangkan partikel untuk studi lebih lanjut atau membersihkan suatu permukaan.

Robot Pemadam Api ITB Menang di Amerika

Syawaludin Ramatullah, Samratul Fuadi, Aslih Damaetri dan Dody Suhendra merupakan empat mahasiswa ITB yang mengharumkan Indonesia dalam kompetisi robot internasional. Robot pemadam kebakaran yang mereka desain membutuhkan riset dua tahun, sehingga wajar saja jika berhasil jadi juara.

Syawaluddin menjelaskan riset robot ini dimulai sejak akhir 2008 dan menghabiskan dana riset hingga 60 juta. Sedangkan dana untuk membuat robot berkaki enam menghabiskan biaya 20-40 juta.

Biaya membangun robot yang hitam menghabiskan biaya Rp 20 juta sedangkan yang merah Rp 40 juta. Yang merah memang lebih mahal karena kualitas perangkatnya lebih bagus.

Kedua robot ini menggunakan prosesor Atmell sebagai "otak"  atau micro controller dari robot tersebut. Program-program seperti gerakan dimasukkan ke dalam prosesor tersebut.

Robot-robot ini menggunakan prinsip kalelawar untuk bergerak. Untuk sensor gerak, kedua robot tersebut memancarkan suara ultrasonik, pantulan dari suara tersebut akan diolah robot untuk mengukur jarak ruangan dan tidak menabrak.

Sedangkan untuk melacak sumber api, kedua robot tersebut dipasang sensor ultraviolet dan infra red masing-masing sebanyak lima buah. Sedangkan untuk engsel kaki bergerak, kedua robot menggunakan motor servo yang diimpor dari Singapura.

Harga motor servo satunya mencapai Rp1,1 juta. Sedikitnya satu robot membutuhkan 22 motor servo untuk bergerak dan sebagiannya untuk cadangan. Jadi, untuk motor servonya saja sudah sekitar Rp22 juta.

Pembimbing tim robot Indonesia, Kusprasapta Mutijarsa menjelaskan kedua robot tersebut harus dilakukan setting ulang setibanya di Amerika. Perbedaan cuaca yang signifikan antara Indonesia dengan Hartford, Connecticut, Amerika membuat sensor-sensor tersebut harus dioprek.

"Sewaktu tiba di Amerika, sensor sempat macet karena perbedaan suhu. Perbedaan suhu sedikit saja berpengaruh terhadap sensor robot untuk mencari sumber api. Untuk itu selama dua hari waktu sebelum bertanding kita melakukan settingan ulang terhadap sensor dan melakukan latihan di kamar hotel ,"ungkap pria yang biasa disapa Sony ini.

Samratul Fuadi mengaku setibanya di Amerika Serikat sempat minder melihat robot-robot yang menjadi pesaingnya dalam kontes tersebut. Fuadi bahkan melihat kontingen dari Portugal membuat robot unik yang menggunakan Iphone sebagai prosesor dan sensornya.

"Robotnya unik dan canggih karena menggunakan Iphone tapi ternyata saat bertanding gagal menjalankan misinya. Kelebihan robot kita lebih cepat berjalan dan bergerak presisi, mungkin karena risetnya selama dua tahun," ujarnya.

Zarqun, robot berwarna hitam ini merupakan robot generasi ketiga sedangkan Yaqun merupakan robot berwarna merah generasi keempat yang khusus dibuat untuk mewakili indonesia untuk kontes ini.

SmartBird Robot Burung Camar Festo Mampu Terbang Seperti Burung Asli

Mencengangkan melihat inovasi teknologi yang ada pada SmartBird yang merupakan burung robot yang bisa terbang dengan gerakan hampir persis burung aslinya dan model burung ini memiliki kualitas aerodinamis yang sangat baik dan kelincahan ekstrem seperti burung yang normal. Dengan SmartBird, Festo si pembuatnya telah berhasil dalam menguraikan kemampuan penerbangan burung ke dalam teknologi yang bisa kita manfaatkan.



Robot burung ini membawa Teknologi bionik, yang terinspirasi oleh camar ikan haring, yang dapat memulai terbang dari tanah mandiri – tanpa mekanisme drive tambahan.
Sayapnya tidak hanya bergerak ke atas dan ke bawah, tetapi juga berputar pada sudut tertentu. Hal ini dimungkinkan oleh unit drive aktif diartikulasikan torsional, yang dalam kombinasi dengan sistem kontrol yang kompleks mencapai tingkat efisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya  dalam operasi penerbangan. Festo telah demikian berhasil untuk pertama kalinya dalam menciptakan sebuah adaptasi teknis energi efisien model dari alam.
Robot ini memiliki bahan material carbon fiber dan elektronik kontrol dengan berat hanya 0.4 kilogram saja. Festo telah  mendemonstrasikan teknologi yang menggambarkan seberapa canggih robot bisa terbang: SmartBird aerodinamis sangat efisien, bahkan memutar kepalanya seperti burung camar nyata lakukan untuk melakukan gerakan aerobatik.
Tetapi jika Anda berpikir tentang implikasi yang lebih besar dari Robot ini, kemungkinannya cukup mencengangkan: Bayangkan sebuah pesawat robot mata-mata berbasis pada teknologi ini, dikemas dengan sistem GPS yang ultra-ringan, baterai yang kuat dan kamera presisi tinggi dan mikrofon. Jenis data surveilans rahasia yang bisa dikumpulkan burung robot ini tentu akan mengesankan – dan lebih bergaya dari setiap perangkat drone mata-mata lain di luar sana.
Robot SmartBird ini menggunakan komunikasi radio Zigbee yang menyampaikan informasi penerbangan ke komputer yang mentrak, meningkatkan pergerakaannya.
Anda bisa mengunjungi situs Festo pembuat robot ini di:
http://www.festo.com/cms/en_corp/11369.htm
video burung robot beraksi:

Robonaut R2 Robot NASA Dibuat Selama 15 Tahun

Robot humanoid milik NASA, yang menandai perjalanan luar angkasa pertamanya bersama misi terakhir pesawat ulang alik Discovery Sabtu silam, dilaporkan telah gagal menjalani misinya berjalan di stasiun ruang angkasa atau international space station (ISS).

Dua astronot NASA, Steve Bowen dan Alvin Drew, baru saja menyudahkan misi ruang angkasanya pada hari Senin ketika robot humanoid itu berhenti bekerja sesampainya di pesawat kubah 7 jendela.

Padahal, astronom membawanya untuk membantu mereka menginstal ekstensi ke pusat listrik (power cable). Para astronot juga memerlukan bantuannya ketika memindahkan modul pompa seberat 800 pound (setara 362 kilogram) untuk sebuah platform eksternal di mana ia akan "menumpang" untuk kembali ke Bumi pada misi selanjutnya. Namun, kedua misi itu gagal dilakukan.

Bowen dan Drew, yang telah menjalani misi ke-200 sebagai astronot, juga dijadwalkan untuk menginstal kamera di rangka eksternal dan membubuhkan dua ekstensi ke trek sepanjang rangka. Namun, misi ini belum diselesaikan.

Pesawat ulang alik milik NASA, Discovery, telah tiba di ISS atau stasiun ruang angkasa, Sabtu 26 Februari 2011. Ini merupakan kali terakhir pesawat berawak itu mengangkut manusia ke luar angkasa sejak Agustus tahun 1984.

Discovery membawa enam awak astronot dalam misi terakhirnya. Dipimpin oleh Steve Lindsay, pesawat yang telah menjalankan 38 misi itu mengangkut pilot Eric Boe, Alvin Drew, Michael Barratt, Nicole Stott, dan Steve Bowen.

Mereka membawa robot yang menyerupai fisik manusia. Bernama Robonaut R2, ia dibuat oleh NASA dan General Motor dalam waktu 15 tahun. Nantinya, ia akan melakukan pekerjaan-pekerajaan yang berisiko tinggi bagi manusia, terutama berjalan di luar angkasa.

Terbang Perdana Robot Pesawat Jet Tempur Siluman, X-47B

Aksi salah satu sosok dalam sebuah film seringkali membuat banyak orang di dunia terinspirasi untuk menuangkan dalam bentuk karya-karyanya. Hanya berselang enam tahun setelah penayangan sebuah film Stealth, sebuah perusahaan Northrop Grumman dikabarkan baru saja telah berhasil mengembangkan tipe robot pesawat tempur siluman pertama di dunia
dan diberi nama X-47B. Robot pesawat siluman yang dikendalikan tanpa awak ini, telah berhasil menyelesaikan uji layak terbangnya selama 29 menit di atas ketinggian 5000 kaki dan mendarat dengan mulusnya di Edwards Air Force Base yang berlokasi di California, Amerika Serikat.
Tipe robot X-47B merupakan sebuah proyek rahasia atas kerjasama perusahaan Northrop Grumman dengan angkatan laut Amerika Serikat yang telah menelan dana sebesar 635.000.000 USD atau sekitar 6,35 Biliun rupiah. Robot pesawat jet tanpa awak ini mempunyai rentang dan daya yang lebih besar untuk melakukan aksi lepas landas dari sebuah kapal induk, dilengkapi amunisi bom yang dikendalikan laser dan mampu melakukan pengisian bahan bakar di udara.
Uji layak terbang yang telah berlangsung lebih dari setahun ini merupakan sebuah langkah awal untuk memperagakan sosok terbaru dari tipe robot pesawat jet tempur siluman yang pertama di dunia. Dan usut punya usut ternyata tipe robot ini kabarnya baru akan digunakan untuk keperluan militer pada tahun 2013 yang akan datang.
X-47B ini mampu melakukan penerbangan dengan  kecepatan puncak “High Subsonic”, yang katanya jauh lebih cepat dibandingkan dengan UAV seperti pesawat Predator dan pesawat Reaper yang telah ada sebelumnya. Kedua sayap pesawat yang mirip seperti sayap kalelawar  ini memiliki panjang 62,1 feet (18.9280 meter), bermuatan maksimum 4500 pound (2 ton lebih), dilengkapi dengan sejumlah sistem sensor dan jangkauan lebih dari 2100 mil laut (3379,6224 km). Yang lebih hebatnya lagi, robot pesawat jet tempur ini dapat dikendalikan secara jarak jauh (remote) ataupun diprogram lebih lanjut guna keperluan sebuah misi tertentu.
Dibekali dengan kemampuan terbang lebih dari 40.000 feet atau sekitar 12.192 meter, robot ini dapat digunakan sebagai pesawat mata-mata atau pesawat intai untuk misi intelejen, penyerangan secara presisi dan mendeteksi rudal balistik yang ada. Sebelum diuji coba untuk peberbangan menggunakan kapal induk, robot pesawat ini juga dijadwalkan bakal akan ada lagi uji penerbangan tambahan lagi di Naval Air Station Patuxent River.
Selain tipe X-47B ini, kabarnya masih ada kendaraan udara tempur tak berawak lainnya yang akan segera menyusul diuji coba yakni pesawat tempur siluman tak berawak Taranis milik Inggris.  Dan kabarnya juga akan diuji coba pada tahun 2011 ini.

Apa Sih Roboearth Itu?

Pernahkah kalian mendengar istilah roboearth? Roboearth dalam bahasa yang mudah adalah sebuah World Wide Web untuk para robot. Yaitu tempat penyimpanan data dimana para robot dapat membagi informasi dan belajar satu sama lain perilaku dan lingkungan mereka.


Seperti kata pepatah “pengalaman adalah guru yang terbaik”, tujuan dari Roboearth adalah membiarkan sistem robotic untuk keuntungan dari pengalaman robot lainnya,
mempermudah jalan untuk mempercepat kemajuan dalam kemampuan kognitif mesin dan perilaku dan terutama untuk lebih memperhalus dan mempercanggih interaksi antara manusia dengan mesin.


Roboearth memasukkan semua yang dibutuhkan agar memperdekat hubungan robot dengan roboearth lalu dengan robot lagi. Dengan model world wide web database akan terimplementasi dengan fungsi  internet dan intranet. Ini menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk pengenalan (gambar, objek, model, dll), navigasi (peta, model dunia), dan layanan intelejen (anotasi gambar, offline learning).


Source: http://www.roboearth.org/