Sumber gambar: www.123rf.com |
Jika Anda melihat spesifikasi hardware ponsel kelas atas pada setiap titik dalam beberapa tahun terakhir, sering terlihat NFC tercatat di lembar spesifikasi. Tapi meskipun kehadiran NFC sudah begitu lama, itu belum menjadi sebuah standar bagi semua smartphone. Jika Anda menggunakan handset tua, atau tidak cukup mempunyai anggaran untuk mendapatkan ponsel model terbaru, Anda mungkin bertanya-tanya apa itu NFC. Jadi, dalam artikel kali ini kita akan membahas ikhtisar dari apa itu NFC, cara kerjanya, dan penggunaannya.
NFC merupakan singkatan dari "Near Field Communication", dan seperti namanya, NFC memungkinkan komunikasi jarak pendek antara perangkat yang kompatibel. Hal ini membutuhkan setidaknya satu perangkat transmisi, dan satu lagi untuk menerima sinyal. Berbagai perangkat dapat menggunakan standar NFC dan dapat berfungsi secara aktif atau pasif, tergantung pada bagaimana perangkat bekerja.
Perangkat NFC pasif, dan pemancar kecil lainnya, dapat mengirim informasi ke perangkat NFC lainnya tanpa perlu sumber daya mereka sendiri. Namun, perangkat dengan NFC pasif tidak benar-benar memproses informasi yang dikirim dari sumber lain, dan tidak dapat terhubung ke komponen pasif lainnya. Contoh penggunaan NFC pasif adalah seperti pada e-KTP yang penjelasannya bisa Anda lihat pada artikel Penjelasan lengkap mengenai teknologi yang terkait dengan e-KTP.
Perangkat NFC aktif dapat mengirim dan menerima data, dan dapat berkomunikasi satu sama lain serta dengan perangkat pasif. Smartphone adalah contoh implementasi yang paling umum dari perangkat NFC aktif.
Bagaimana cara kerjanya?
Sama seperti Bluetooth dan WiFi, dan segala macam sinyal nirkabel lainnya, NFC bekerja pada prinsip mengirimkan informasi melalui gelombang radio. Near Field Communication standar lain untuk transisi data nirkabel, yang berarti bahwa ada spesifikasi perangkat yang harus memenuhi syarat untuk dapat berkomunikasi satu sama lain dengan baik. Teknologi yang digunakan dalam NFC didasarkan pada ide tua RFID (Radio-frequency identification), yang menggunakan induksi elektromagnetik untuk mengirimkan informasi.
Ini menandai satu perbedaan utama antara NFC dan Bluetooth / WiFi, karena dapat digunakan untuk menginduksi arus listrik dalam komponen pasif serta hanya mengirim data. Ini berarti bahwa perangkat pasif tidak memerlukan catu daya mereka sendiri, dan sebaliknya dapat didukung oleh medan elektromagnetik yang dihasilkan oleh komponen NFC aktif ketika berada dalam jangkauan. Sayangnya, teknologi NFC tidak memberikan cukup induktansi yang akan digunakan untuk mengisi baterai smartphone, tapi wireless charging didasarkan pada prinsip yang sama.
Frekuensi untuk transmisi data pada NFC adalah 13,56 megahertz, dan data dapat dikirim pada kecepatan 106, 212 atau 424 kilobit per detik, yang cukup cepat untuk berbagai transfer data seperti rincian kontak, untuk bertukar gambar, dan musik.
Dalam rangka untuk menentukan jenis informasi apa yang akan dipertukarkan antara perangkat, saat ini standar NFC memiliki tiga mode operasi yang berbeda untuk perangkat compliant. Penggunaan yang paling umum pada smartphone adalah mode peer-to-peer, yang memungkinkan dua perangkat berkemampuan NFC untuk bertukar berbagai informasi antara satu sama lain. Dalam mode ini kedua perangkat beralih antara keadaan aktif, bila mengirim data, dan dalam keadaan pasif ketika menerima.
Di sisi lain, modus membaca / menulis adalah transmisi data satu arah, di mana perangkat aktif, seperti smartphone, ter-link dengan perangkat lain untuk membaca informasi tersebut.
Modus akhir operasi adalah emulasi kartu, dimana perangkat NFC dapat digunakan seperti kartu kredit pintar atau contactless card untuk melakukan pembayaran atau memasuki sistem transportasi umum.
Perbandingan dengan Bluetooth
Anda mungkin berpikir bahwa NFC adalah tidak perlu, mengingat Bluetooth telah lama tersedia selama bertahun-tahun. Namun, ada beberapa perbedaan teknologi yang penting antara keduanya, yang memberikan NFC beberapa manfaat yang signifikan dalam keadaan tertentu.
Argumen utama dalam mendukung NFC adalah bahwa NFC memiliki konsumsi daya yang jauh lebih rendah dibandingkan Bluetooth, bahkan lebih rendah dari Bluetooth 4.0 (Bluetooth rendah energi). Hal ini membuat NFC sangat sempurna untuk perangkat pasif, karena dapat beroperasi tanpa memerlukan sumber listrik utama.
Namun, NFC memang memiliki beberapa kelemahan utama. Diantaranya adalah jangkauan transmisi yang jauh lebih pendek daripada Bluetooth. Sementara NFC memiliki jangkauan sekitar 10cm, hanya beberapa inci, koneksi Bluetooth dapat mengirimkan data hingga 10 meter atau lebih dari sumber. Kelemahan lain adalah bahwa NFC cukup sedikit lebih lambat dari Bluetooth, transmisi data dengan kecepatan maksimum hanya 424 kbit / s, dibandingkan dengan 2,1 Mbit / s dengan Bluetooth 2.1 atau sekitar 1 Mbit / s dengan Bluetooth rendah energi.
Tapi NFC memiliki satu keuntungan dalam kecepatan konektivitas yang lebih cepat. Karena penggunaan kopling induktif, dan tidak adanya pasangan/pairing manual, dibutuhkan kurang dari sepersepuluh detik untuk membuat sambungan antara dua perangkat, kecepatan yang baru-baru ini diimbangi dengan Bluetooth 4.0.
Menjadi standar di masa depan
Dengan pertumbuhan iklan interaktif, sistem pembayaran contactless, dan pengenalan layanan seperti Google Wallet di AS, NFC adalah standar nirkabel terbaik yang siap untuk membuat smartphone menjadi alternatif untuk kartu kredit dan transport card.
Google Wallet adalah sistem pembayaran nirkabel berbasis NFC yang memungkinkan penggunanya untuk menyimpan informasi kartu kredit/debit untuk melakukan pembayaran pada terminal PayPass |
Masih banyak jalan untuk meningkatkan adopsi teknologi NFC menjadi layak dalam skala massal. Tetapi jika smartphone midrange telah banyak menggunakan NFC, ini bisa menjadi cara yang banyak digunakan sebagai alat pembayaran di masa depan.