Orang-orang yang mengonsumsi bisphosphonates – sejenis obat yang mencegah hilangnya massa tulang – sebagai bagian dari perawatan menunjukkan efek samping yang tidak diharapkan tersebut. Obat ini menghasilkan pencegahan pelepasan zat logam beracun yang diakibatkan oleh berkurangnya tulang.
Menurut John Eisman, peneliti dari Garvan Institute of Medical Research, Sydney, Australia, hal itu ada kaitannya dengan kenyataan bahwa tulang bertindak sebagai penyimpanan zat logam beracun seperti timah dan kadmium.
Seperti dikutip dari Cosmosmagazine, saat manusia beranjak tua, mereka kehilangan kepadatan tulang. Saat ini terjadi, material beracun itu dikeluarkan kembali dari tulang ke seluruh tubuh yang kemudian mengganggu kesehatan orang tersebut.
Temuan ini sendiri merupakan kesimpulan dari data penelitian Osteoporosis Epidemiology Study yang digelar di Dubbo, kota dengan 32 ribu penduduk di New South Wales, Australia. Penelitian tersebut dilakukan sejak tahun 1989 lalu.
Dari sekitar 2.000 orang partisipan, sekelompok yang terdiri dari 121 orang diberi perawatan bisphosphonates selama rata-rata tiga tahun. Saat dibandingkan dengan kelompok lain yang menggunakan metode perawatan tulang berbeda seperti vitamin D (dengan atau tanpa kalsium) atau terapi hormon, mereka yang diberi asupan bisphosphonates berhasil hidup lebih lama.
Meski hasilnya terlihat bagus, akan tetapi data-data yang didapat memang masih terbatas, kata Jacqueline Center, peneliti lain dari Garvan Institute. Pengaruh bisphosphonates juga berlaku bagi pria dan wanita.
Artikel lain yang mungkin Anda sukai :
Divine Kretek, Asap Rokok yang Bisa Jadi Obat