United Nations World Meteorological Organization (UNWMO), lembaga khusus PBB yang bertugas untuk memantau cuaca dan iklim, melaporkan pada pekan lalu suhu terpanas di Bumi sempat mencapai 118,4 derajat Fahrenheit atau 48 derajat Celsius.
Adapun di kawasan terdingin, suhu juga mencapai 118,4 derajat Fahrenheit di bawah nol, atau sekitar minus 76,1 derajat Celsius.
Sebagai informasi, UNWMO, yang membuat standarisasi untuk pemantauan cuaca dan menyediakan jaringan telekomunikasi global untuk distribusi data, mengumpulkan data lebih dari 10 ribu stasiun pengamat cuaca di seluruh dunia.
Dikutip dari Earth Week, temperatur tertinggi terjadi di Mekkah, Arab Saudi. Adapun suhu terdingin yang tercatat, terjadi di kawasan stasiun penelitian Vostok Antarctic milik Russia di Kutub Selatan.
Meski suhu di kedua tempat tersebut tercatat cukup ekstrim, suhu terpanas dan terdingin tersebut belum memecahkan rekor temperatur tertinggi dan terendah sebelumnya.
Menurut data yang dirilis oleh World Meteorological Organization dan dirangkum oleh Arizona State University, suhu terpanas yang pernah terjadi di Bumi adalah pada 13 September 1922 di El Azizia, Libya. Ketika itu suhu di kawasan yang berada pada ketinggain 112 meter di atas permukaan laut itu tercatat mencapai 136 derajat fahrenheit atau 57,8 derajat celcius.
Suhu terdingin yang pernah melanda kawasan di Bumi sendiri terjadi pada 21 Juli 1983 di kawasan Vostok, Antartika. Suhu kawasan yang berada di ketinggian 3420 meter di atas permukaan laut itu sempat mencapai minus 128,5 derajat fahrenheit atau minus 89,2 derajat celcius.
Di Mekkah sendiri, menurut catatan National Climatic Data Center, pada bulan Juni lalu, suhu rata-ratanya mencapai sekitar 36,2 derajat Celsius. Adapun pada bulan Mei, suhu rata-rata Mekkah ada di kisaran 34,4 derajat Celsius.
Adapun di kawasan terdingin, suhu juga mencapai 118,4 derajat Fahrenheit di bawah nol, atau sekitar minus 76,1 derajat Celsius.
Sebagai informasi, UNWMO, yang membuat standarisasi untuk pemantauan cuaca dan menyediakan jaringan telekomunikasi global untuk distribusi data, mengumpulkan data lebih dari 10 ribu stasiun pengamat cuaca di seluruh dunia.
Dikutip dari Earth Week, temperatur tertinggi terjadi di Mekkah, Arab Saudi. Adapun suhu terdingin yang tercatat, terjadi di kawasan stasiun penelitian Vostok Antarctic milik Russia di Kutub Selatan.
Meski suhu di kedua tempat tersebut tercatat cukup ekstrim, suhu terpanas dan terdingin tersebut belum memecahkan rekor temperatur tertinggi dan terendah sebelumnya.
Menurut data yang dirilis oleh World Meteorological Organization dan dirangkum oleh Arizona State University, suhu terpanas yang pernah terjadi di Bumi adalah pada 13 September 1922 di El Azizia, Libya. Ketika itu suhu di kawasan yang berada pada ketinggain 112 meter di atas permukaan laut itu tercatat mencapai 136 derajat fahrenheit atau 57,8 derajat celcius.
Suhu terdingin yang pernah melanda kawasan di Bumi sendiri terjadi pada 21 Juli 1983 di kawasan Vostok, Antartika. Suhu kawasan yang berada di ketinggian 3420 meter di atas permukaan laut itu sempat mencapai minus 128,5 derajat fahrenheit atau minus 89,2 derajat celcius.
Di Mekkah sendiri, menurut catatan National Climatic Data Center, pada bulan Juni lalu, suhu rata-ratanya mencapai sekitar 36,2 derajat Celsius. Adapun pada bulan Mei, suhu rata-rata Mekkah ada di kisaran 34,4 derajat Celsius.