Seperti halnya pada komputer, ponsel Android juga dapat di overclock. Overclocking adalah sebuah metode dimana Anda dapat meningkatkan kinerja prosesor. Setelah prosesor di-overclock, ponsel akan berjalan lebih cepat daripada sebelumnya.
Untuk mengoverclock prosesor ponsel, ada berbagai langkah yang harus dilakukan agar proses everclocking berjalan dengan mulus. Overclocking juga sangat berisiko dan ponsel Anda bisa berakhir dengan kerusakan, jika Anda tidak melakukannya dengan cara yang benar.
Dalam artikel ini kita akan membahas hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan overclock, sehingga akan membuat konsep overclocking Anda menjadi sedikit lebih jelas dan tidak merusak ponsel.
Berikut ini langkah-langkah yang diperlukan untuk mengoverclock ponsel Android:
Ponsel harus sudah di-root terlebih dahulu. Untuk melakukan overclock, kita harus menginstal Kernel ke ponsel, untuk itu kita harus mendapatkan akses tak terbatas pada ponsel. Oleh karena itulah kita harus me-root ponsel terlebih dahulu. Untuk panduan rooting dapat dilihat disini. Namun perlu diingat bahwa dengan me-rooting ponsel, akan membatalkan garansi!
Ganti Android Stock Recovery dengan CWM atau TWRP Recovery. Ini akan memungkinkan Anda untuk menginstal kernel dan CUSTOM ROM tambahan pada ponsel Anda, dimana Android Stock Recovery tidak memungkinkan Anda untuk melakukannya.
Juga perlu diingat bahwa, beberapa CUSTOM ROM datang dengan kernel pra-instal yang akan memungkinkan Anda untuk mengoverclock prosesor ponsel. Jadi, jika ROM pada ponsel mendukung, Anda tidak perlu menginstal Kernel.
Jika ROM ponsel tidak memiliki kernel yang memungkinkan Anda untuk mengoverclock prosesor, maka Anda akan harus menginstal kernel secara manual.
Download Kernel yang diperlukan, Wipe Data dan kemudian flash kernel menggunakan CWM dan TWRP Recovery. Tapi harus hati-hati ketika menginstal kernel, apakah mendukung ponsel Anda. Karena jika kernel yang Anda flash tidak cocok, itu mungkin akan merusak ponsel.
Setelah selesai menginstal kernel, instal aplikasi SET-CPU yang tersedia di Play Store. Dan kemudian overclock prosesor.
Perhatikan bahwa overclocking prosesor akan meningkatkan kinerja, tetapi perlu diingat juga bahwa ketahanan prosesor akan menurun. Untuk itu jika tidak diperlukan, Anda tidak harus mengoverclock prosesor.
Itulah beberapa langkah-langkah dasar yang harus Anda ikuti untuk mengoverclock prosesor ponsel Android. Saya berharap konsep overclocking sekarang akan lebih jelas dalam pikiran Anda.
Home » Posts filed under root
Showing posts with label root. Show all posts
Showing posts with label root. Show all posts
Update Manual Galaxy Y S5360 dengan Kustom ROM Jellybean 4.2
Ponsel Android Samsung Galaxy Y - S5360, sekarang dapat diperbarui dengan versi terbaru dari firmware Android Jellybean 4.2.2 yang dijuluki sebagai firmware kustom ROM Jellynoid. Meskipun ini bukan firmware resmi yang dirilis oleh Samsung, update ini dapat diperbarui secara manual dengan bantuan instruksi sederhana. Jadi, dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang cara menginstal firmware tersebut dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini.
Persiapan:
Semua data di Galaxy Y - S5360 sebaiknya dibackup terlebih dahulu dengan bantuan langkah-langkah di bawah ini. Jangan membuat backup data dengan bantuan Kies karena mungkin perangkat tidak akan terdeteksi setelah update.
SMS - Gunakan aplikasi SMS Backup & Restore
Kontak - Sinkronisasikan dengan aplikasi Gmail
Log Panggilan - Gunakan aplikasi Call Log dan Restore
Gambar, Lagu, Video, File lainnya - Copy ke SD Card / eksternal
Pengaturan APN dan MMS - Catat dari pengaturan “Applications > Settings > Wireless and Network > Mobile Networks > Access Point Names”
Aktifkan Mode USB Debugging pada Galaxy Y melalui pengaturan "Settings> Applications> Development > USB debugging".
Perhatikan juga masa pakai baterai minimal 40% karena ada risiko perangkat mendadak mati di tengah update firmware.
Karena ini adalah Firmware Custom ROM, pastikan bahwa ponsel Anda telah di-root terlebih dahulu. Untuk memeriksa apakah ponsel sudah di-root atau belum, dapat diperiksa dengan bantuan aplikasi Root Checker yang dapat anda download dari Google Play Store.
Jika ternyata belum di-root, Anda dapat melihat artikel Cara Root Samsung Galaxy Young untuk mulai me-root perangkat.
Perhatian: Ikuti semua petunjuk yang disebutkan dalam artikel ini dengan seksama, dan jika ada kerusakan yang disebabkan karena tidak mengikuti petunjuk dengan benar, maka saya tidak bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi.
Prosedur untuk Update ponsel Galaxy Y dengan Android Jellybean 4.2.2:
> Download paket Jellynoid Custom ROM Firmware dan Google Apps ke komputer Anda. Setelah di-download, hubungkan ponsel ke komputer dengan bantuan kabel USB, dan tempatkan dua file zip tersebut di SD Card ponsel Anda.
> Lepaskan perangkat dari komputer kemudian matikan ponsel, tekan tombol Volume (up) + Home + tombol Power secara bersamaan untuk masuk ke recovery mode. Sekarang, dalam mode recovery, pilih "Wipe data / factory reset" & "Wipe Cache partition" sehingga semua data cache akan dihapus.
> Berikutnya pilih “install zip from sd card”. Untuk memilih tekan tombol volume up atau down, pilih Paket Jellynoid Custom ROM Firmware yang telah Anda tempatkan di SD Card bersama dengan paket Google Apps. Ini akan memakan waktu sekitar 3 - 4 menit untuk menerapkan pembaruan.
> Setelah firmware berhasil diperbarui, Anda akan melihat pesan "install from sd card complete" dan kemudian pilih "go back" dengan bantuan tombol volume dan kemudian pilih "reboot system now" untuk reboot perangkat dalam mode normal. Seluruh proses update firmware mungkin memakan waktu sekitar 4 - 5 menit.
Catatan: Jika perangkat tidak bisa boot up atau berhenti di layar awal, keluarkan baterai dan masukkan kembali untuk booting lagi dalam mode normal.
Semoga berhasil......
Panduan Cara Rooting perangkat Android bagi pemula
Apakah Anda pernah atau mungkin tidak pernah mendengar tentang rooting? Meskipun mungkin Anda telah mendengarnya, proses dan tujuan rooting dapat terdengar sedikit menakutkan untuk yang belum tahu. Tidak perlu menjadi seorang programmer untuk me-root perangkat Android, dan ada beberapa manfaat yang benar-benar layak untuk dipertimbangkan untuk me-root Android Anda.
Apa itu rooting?
Rooting adalah proses yang memungkinkan pemilik smartphone atau tablet Android untuk mencapai kontrol istimewa (root access) atas sistem operasi. Ini akan membuka lokasi file dan folder yang biasanya tersembunyi dari pengguna biasa, seperti file sistem dan folder inti aplikasi, dan memungkinkan aplikasi untuk melakukan perintah yang lebih istimewa.
Setelah di-rooting, pengguna dapat menginstal dan menjalankan aplikasi yang membutuhkan hak istimewa, bypass perangkat lunak bawaan yang diinstal, dan bahkan menghapus aplikasi bawaan yang ditambahkan oleh produsen dan operator. Akses root bahkan diperlukan ketika Anda ingin menginstal hal-hal sepele seperti mengganti font kustom pada beberapa perangkat. Dan mungkin yang paling penting dari semua, pengguna dapat memodifikasi file sistem untuk menginstal versi kustom ROM Android.
Keamanan
Meskipun cukup bermanfaat, memberikan akses root pada aplikasi haruslah dengan hati-hati. Aplikasi berbahaya dapat melakukan beberapa kerusakan serius jika diizinkan masuk ke file sistem. Namun ini tidak menjadi masalah jika aplikasi yang di instal berasal dari sumber yang bisa dipercaya.
Untungnya, aplikasi root seperti Superuser, dapat mengontrol akses yang diberikan kepada setiap aplikasi, yang berarti bahwa Anda dapat menolak izin untuk sebagian besar aplikasi dan hanya mengijinkan aplikasi yang dapat Anda percaya.
Eksploitasi keamanan tidak terjadi dalam perangkat yang di-root, tetapi bukan berarti tidak ada, ini penting untuk menyadari risiko. Seperti biasa, pastikan untuk men-download perangkat lunak/aplikasi dari sumber terpercaya.
Ada beberapa risiko lainnya yang harus diperhatikan sebelum mencoba untuk me-root perangkat Android. Pertama, adalah mungkin untuk (merusak secara permanen) smartphone/tablet Anda. Kemungkinan ini sangat tipis asalkan Anda mengikuti petunjuk dengan benar, karena metode ini telah dicoba dan diuji.
Kedua, Anda juga akan kehilangan garansi, jadi jangan berharap handset pengganti jika ada sesuatu yang salah.
Mendapatkan akses root ini mirip dengan pengaturan account administrator di sistem operasi Windows, dan membuka Android untuk sejumlah penggunaan baru.
Memulai Proses Rooting
Sayangnya tidak ada satu metode rooting yang cocok untuk semua perangkat Android, sebagian besar perangkat memerlukan metode dan tools yang sedikit berbeda. Tapi secara umum akan hampir dipastikan memerlukan kabel USB, PC Windows dengan driver ponsel yang telah terpasang, baterai ponsel telah di isi penuh atau minimal 40%, dan mode USB debugging telah diaktifkan.
Untuk mengaktifkan USB debugging, menuju ke pengaturan sistem, melalui pengaturan "Settings> Applications> Development > USB debugging".
Setelah itu, cara terbaik untuk memulai rooting adalah dengan aplikasi SuperOneClick atau bisa juga dengan Framaroot, sebuah aplikasi yang dapat me-root sejumlah perangkat dengan sekali klik. Ada beberapa perangkat yang kompatibel dengan aplikasi ini, untuk mendownload, dan instruksi lebih lengkap mengenai SuperOneClick dapat dilihat pada Thread di XDA. Khusus ponsel Sony, Anda bisa mencoba aplikasi root Sony Xperia untuk me-root smartphone Android SONY Anda dengan hanya sekali klik.
Ada beberapa sumber informasi online populer lain yang tersedia. Salah satu tempat terbaik untuk memulai adalah Forum XDA, sebuah komunitas pengembang yang berisi banyak metode rooting dan informasi ROM untuk setiap perangkat. Cukup masukkan ponsel Anda yang sesuai pada sub-forum dan lihat di bagian development.
Cara Mudah untuk me-Root 21 perangkat Android Sony dengan sekali klik
Sobat setia MIT,.......Kali ini kita akan membahas satu Aplikasi Rooting untuk me-Root 21 ponsel atau tablet Sony. Jadi, untuk semua orang yang memiliki smartphone SONY, Anda tidak lagi harus mencari tahu paket yang berbeda untuk rooting perangkat Anda, karena pada artikel ini akan kita kupas tentang bagaimana cara untuk dapat me-root smartphone Android SONY Anda dengan hanya sekali klik. Setelah Anda me-root perangkat, Anda akan dapat menginstal Firmware custom ROM ataupun menginstal aplikasi yang membutuhkan akses rooting.
Berikut daftar 21 perangkat yang dapat menggunakan aplikasi rooting ini:
Xperia Z (C6602 / 3): 10.1.1.A.1.253/307
Xperia ZL (C6502/3/6): 10.3.A.0.423
Xpera Tablet Z (SGP321): 10.1.1.A.1.307
Xperia Tablet Z (SGP311 / 2): 10.1.C.0.370
Xperia SP (C5302/3/6): 12.0.A.1.284
Xperia T (LT30p): 9.1.A.1.141/142
Xperia TX (LT29i): 9.1.B.1.67
Xperia V (LT25i): 9.1.A.1.140/142
Xperia S (LT26i): 6.2.B.0.211
Xperia SL (LT26ii): 6.2.B.0.211
Xperia Acro S (LT26w): 6.2.B.0.200/211
Xperia P (LT22i): 6.2.A.1.100
Xperia Go (ST27i / a): 6.2.A.1.100
Xperia AX (SO-01E): 9.1.C.0.473
Xperia Z (SO-02E): 10.1.D.0.343
Xperia Tablet Z (SO-03E): 10.1.E.0.265/269
Xperia GX (SO-04D): 7.0.D.1.137
Xperia A (SO-04E): 10.1.1.D.0.179
Xperia SX (SO-05D): 7.0.D.1.137
Xperia VL (SOL21): 9.1.D.0.395
Xperia UL (SOL22): 10.2.F.3.43
Persiapan
> Sebelum melakukan proses rooting, sangat penting untuk membuat backup dari semua data yang ada di perangkat Anda dengan bantuan langkah-langkah yang disebutkan di bawah ini. Atau, Anda dapat membuat backup dengan bantuan SONY PC Companion.
SMS - Gunakan aplikasi SMS Backup & Restore
Kontak - Sinkronisasikan dengan aplikasi Gmail
Log Panggilan - Gunakan aplikasi Call Log dan Restore
Gambar, Lagu, Video, File lainnya - Copy ke SD Card / eksternal
Pengaturan APN dan MMS - Catat dari pengaturan “Applications > Settings > Wireless and Network > Mobile Networks > Access Point Names”
> Aktifkan Mode Debugging USB di komputer Anda melalui pengaturan "Settings> Applications> Development > USB debugging". Perhatikan juga masa pakai baterai minimum harus minimal 40% karena ada risiko perangkat mendadak mati di tengah proses rooting.
Dengan asumsi bahwa Anda telah menyeselesaikan semua langkah yang disebutkan di atas, Anda sekarang dapat melanjutkan ke langkah berikutnya.
Panduan Cepat untuk Root 21 perangkat SONY XPERIA:
> Download paket rooting DooMLoRD_Easy-Rooting-Toolkit_v17_perf-event-exploit.zip ke komputer Anda. Setelah di-download, hubungkan perangkat ke komputer dengan bantuan kabel data.
> Ekstrak paket zip yang telah didownload, dan kemudian buka file root.bat di komputer Anda dengan mengikuti petunjuk pada layar untuk rooting perangkat.
> Untuk memeriksa apakah perangkat telah berhasil di-root atau tidak, Anda dapat mendownload aplikasi Root Checker di Google Play Store. Hanya dalam kasus jika ponsel Anda belum berhasil di-root, maka Anda perlu mencoba proses rooting sekali lagi dengan mengikuti prosedur yang disebutkan di atas.
Catatan: Jika perangkat masuk ke loop boot atau terjebak di layar selamat datang, cabut dan masukkan kembali baterai dan kemudian kembali mengikuti petunjuk yang disebutkan di atas.
Semoga bermanfaat................
Cara Overclock Processing Speed Samsung Galaxy Y S5360
Untuk Anda yang memiliki smartphone Samsung Galaxy Young (GT-S5360) sekarang bisa meng-overclock ponsel ini sehingga lebih mempercepat kinerjanya. Pastikan bahwa Anda mengikuti semua petunjuk yang disebutkan di bawah ini dengan hati-hati. Sayangnya, tidak ada update resmi yang dirilis oleh Samsung untuk ponsel ini dan mungkin nanti akan saya tulis artikel yang akan membantu Anda meng-upgrade perangkat dengan ROM kustom terbaru berbasis Jellybean 4.2 untuk Samsung Galaxy Y (GT-S5360).
Cara lain untuk mempercepat kinerja Galaxy Y adalah dengan meng-instal script Adrenaline Engine 4.4 pada ponsel Galaxy yang dapat dilihat disini.
Persiapan
Semua data di Samsung Galaxy Y sebaiknya dibackup dengan bantuan langkah-langkah yang disebutkan di bawah ini sehingga untuk memastikan bahwa hanya dalam kasus jika data hilang atau rusak, dapat dipulihkan dengan bantuan langkah-langkah berikut:
SMS - Gunakan aplikasi SMS Backup & Restore
Kontak - Sinkronisasikan dengan aplikasi Gmail
Log Panggilan - Gunakan aplikasi Call Log dan Restore
Gambar, Lagu, Video, File lainnya - Copy ke SD Card / eksternal
Pengaturan APN dan MMS - Catat dari pengaturan “Applications > Settings > Wireless and Network > Mobile Networks > Access Point Names”
WhatsApp - Download cadangan dari semua data Anda dari pilihan Pengaturan
Aktifkan Mode Debugging USB di komputer Anda melalui pengaturan "Settings> Applications> Development > USB debugging". Perhatikan juga masa pakai baterai minimum harus minimal 40% karena ada risiko perangkat mendadak mati di tengah update firmware.
Perhatian: Ikuti semua petunjuk yang disebutkan dalam artikel ini, dan jika ada kerusakan yang disebabkan karena tidak mengikuti petunjuk maka saya tidak bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi.
Karena ini adalah metode tidak resmi, Anda harus memastikan bahwa ponsel Anda telah di root yang dapat diperiksa dengan bantuan aplikasi Root Checker yang dapat anda download dari Google Play Store. Hanya dalam kasus jika ponsel Anda belum di Root, Anda akan perlu untuk me-rootnya terlebih dahulu dengan bantuan langkah-langkah pada artikel Cara Root Samsung Galaxy Young.
Setelah ponsel Galaxy Y Anda berhasil di-Root, mari kita lanjutkan ke langkah berikutnya untuk memulai prosedur overclock.
Prosedur untuk Overclock Samsung Galaxy Y S5360
> Download Aplikasi Quick BOOT di Google Play Store pada Galaxy Y Anda dan kemudian memilih opsi "Pemulihan" yang akan membawa Anda ke layar pemulihan.
> Sekarang, buat cadangan dari sistem file yang ada dan menyimpan cadangan pada perangkat Anda.
> Langkah berikutnya download Axiom Kernel di komputer Anda dan menghubungkan ponsel Anda ke komputer dengan bantuan kabel USB dan tempatkan axiom kernel di SD Card perangkat Anda.
> Lepaskan perangkat dari komputer dan kemudian buka aplikasi Quick Boot pada perangkat Anda untuk memilih opsi "Pemulihan" dan kemudian "install zip dari sd card" untuk memilih file Kernel Android yang akan melintas pada perangkat Anda. Setelah perangkat telah diflash, reboot perangkat dalam modus normal.
> Sekarang, download aplikasi Set CPU, No Frills CPU Control dan aplikasi Incredicontrol pada ponsel dan buka bersama-sama untuk meningkatkan Kecepatan CPU Clock. Pastikan bahwa Anda tidak memilih opsi Reboot sampai perangkat stabil dengan kecepatan overclocking yang dipilih.
Catatan: Jika perangkat masuk ke loop boot atau terjebak di layar selamat datang, cabut dan masukkan kembali baterai dan kemudian kembali mengikuti petunjuk yang disebutkan di atas.
Selamat mencoba..............
Framaroot, Aplikasi One Click Root Untuk Rooting Ponsel Android Samsung dengan hanya sekali klik
Pada umumnya untuk melakukan rooting pada ponsel Android Samsung seperti Galaxy S2, Galaxy S3, dan Galaxy Note, proses rooting melibatkan cukup banyak langkah-langkah yang harus dilakukan tahap demi tahap untuk mendapatkan ponsel yang memiliki akses root.
Namun sekarang untuk melakukan rooting telah tersedia Aplikasi One Click Root untuk beberapa perangkat berikut ini:
Samsung Galaxy S2 Epic 4G Touch – SPH-D710
Samsung Galaxy S2 GT-I9100
Samsung Galaxy S3 GT-I9300
Samsung Galaxy S3 LTE GT-I9305
Samsung Galaxy Note GT-N7000
Samsung Galaxy Note 2 GT-N7100
Samsung Galaxy Note 2 LTE GT-N7105
Samsung Galaxy Note 2 SGH-I317
Samsung Galaxy Note 2 SCH-I605
Samsung Galaxy Camera EK-GC100
Samsung Galaxy Tab Plus GT-P6210
Samsung Galaxy Note 10.1 GT-N8000, GT-N8010, GT-N8013, GT-N8020
Persiapan
- Terapkan semua instruksi yang tercantum dalam artikel ini hanya untuk perangkat yang tercantum di atas.
- Buat backup data penting yang tersimpan di perangkat Anda dengan memindahkannya langsung ke kartu memori atau PC.
- Aktifkan mode Debugging USB dengan masuk ke Settings -> Informasi Perangkat -> Enable USB Debugging mode.
- Pastikan telepon memiliki setidaknya lebih dari 70% daya baterai sebelum memulai proses.
Langkah-langkah
1. Unduh Framaroot, aplikasi rooting sekali klik disini
2. Instal file APK yang telah didownload pada Langkah 1 ke ponsel Samsung.
3. Menggunakan File Manager, arahkan ke folder di mana APK telah ditempatkan dan kemudian jalankan.
4. Setelah instalasi APK dilakukan, ponsel Anda sudah dalam keadaan root.
Selamat mencoba.........
Namun sekarang untuk melakukan rooting telah tersedia Aplikasi One Click Root untuk beberapa perangkat berikut ini:
Samsung Galaxy S2 Epic 4G Touch – SPH-D710
Samsung Galaxy S2 GT-I9100
Samsung Galaxy S3 GT-I9300
Samsung Galaxy S3 LTE GT-I9305
Samsung Galaxy Note GT-N7000
Samsung Galaxy Note 2 GT-N7100
Samsung Galaxy Note 2 LTE GT-N7105
Samsung Galaxy Note 2 SGH-I317
Samsung Galaxy Note 2 SCH-I605
Samsung Galaxy Camera EK-GC100
Samsung Galaxy Tab Plus GT-P6210
Samsung Galaxy Note 10.1 GT-N8000, GT-N8010, GT-N8013, GT-N8020
Persiapan
- Terapkan semua instruksi yang tercantum dalam artikel ini hanya untuk perangkat yang tercantum di atas.
- Buat backup data penting yang tersimpan di perangkat Anda dengan memindahkannya langsung ke kartu memori atau PC.
- Aktifkan mode Debugging USB dengan masuk ke Settings -> Informasi Perangkat -> Enable USB Debugging mode.
- Pastikan telepon memiliki setidaknya lebih dari 70% daya baterai sebelum memulai proses.
Langkah-langkah
1. Unduh Framaroot, aplikasi rooting sekali klik disini
2. Instal file APK yang telah didownload pada Langkah 1 ke ponsel Samsung.
3. Menggunakan File Manager, arahkan ke folder di mana APK telah ditempatkan dan kemudian jalankan.
4. Setelah instalasi APK dilakukan, ponsel Anda sudah dalam keadaan root.
Selamat mencoba.........
Bagaimana cara Root Ponsel Android HTC
Sebuah aplikasi yang baru dirilis minggu ini yang memungkinkan Anda untuk root perangkat HTC Anda. Dibuat oleh XDA Recognized Developer lyriquidperfection, HTC Quick Root adalah bugger yang sedikit rumit yang mengambil rooting ke tingkat yang baru. Anda harus check it out di XDA Developer.
Jika Anda tidak tahu atau memahami risiko dari nge-root perangkat Anda, jangan lakukan itu karena selalu ada risiko kerusakan pada perangkat Anda.
Aplikasi ini memberi Anda pilihan berdasarkan apakah ponsel Anda adalah S-On atau S-Off (bagi mereka yang tidak tahu, "S" mengacu pada keamanan penyimpanan NAND, yang merupakan kunci untuk mengetahui apakah Anda dapat menulis ke sistem / partisi saat menjalankan Android).
Untuk perangkat S-On, HTC Quick Root menggunakan eksploitasi universal yang dikenal untuk mendapatkan rooting ponsel dengan built-in tools BusyBox dan SuperSU. Anda harus menjalankan ROM Stock penuh, termasuk recovery. Jika perangkat HTC Anda telah di patch security hole-nya, metode ini akan gagal.
Untuk perangkat S-Off, HTC Quick Root memungkinkan Anda untuk root menggunakan boot.img tidak aman, yang harus memiliki 'ro.secure' set ke '0 'dan tidak menggunakan patch biner adbd. Jika tidak, metode ini juga tidak akan bekerja.
Berikut ini daftar fitur lengkap:
- Root Using Insecure ‘Boot.img’ (S-OFF Only) or Universal Exploit. (S-ON / S-OFF).
- Option to Flash ‘HBOOT’ Image after Rooting, even if your device is ‘S-ON’!
- Verify MD5 Checksum of ‘HBOOT’ Image after backing up and after flashing.
- Unroot Device by Patching ‘adbd’ binary as Insecure.
- Root Tools to Clear Battery Stats and Dalvik Cache.
- Reboot device to any mode after Rooting.
- Execute Reboot commands independantly.
- Thorough Error Checking and Stable ADB Framework implementation.
- Includes BusyBox v1.20.2 and SuperSU v0.96.
Bagian yang terbaik adalah bahwa ini adalah daftar yang di perluas. Pengguna saat ini meminta fitur, dan lyriquidperfection tampaknya lebih bersemangat untuk terus mengupdate karyanya. Pada saat penulisan, HTC Quick Root di versi 1.1.13.
Cara Root Samsung Galaxy Young
Dengan melakukan proses rooting pada ponsel Android, anda dapat memodifikasi, menghapus file yang diproteksi, atau bahkan meng-uninstall aplikasi bawaan yang tidak dipergunakan. Selain itu, keterbatasan kapasitas media penyimpanan internal memaksa pengguna untuk memindahkan aplikasi ke media penyimpanan lainnya yakni SD Card. Biasanya kapasitas media penyimpanan internal ponsel Android penuh diakibatkan oleh banyaknya aplikasi atau game Android yang terinstall di memori internal ponsel.
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk nge-root ponsel Android Samsung Galaxy Y - S5360:
3. Pilih ““install zip from sd card”. Untuk memilih tekan tombol volume up atau down, pilih file rooting package yang telah Anda tempatkan pada perangkat Anda dan tekan tombol power untuk mengkonfirmasi.
4. Setelah file dipilih, Anda hanya perlu mengikuti petunjuk pada layar untuk rooting perangkat. Harap dicatat bahwa seluruh proses akan memakan waktu sekitar 3 - 4 menit dan mungkin memakan waktu lebih lama dalam beberapa kasus.
5. Untuk memeriksa apakah perangkat Anda telah berhasil di-root atau belum, Anda harus men-download aplikasi "Root Checker" dari Google Play Store. Jika Galaxy Young Anda belum berhasil di-root, maka Anda perlu kembali mengikuti petunjuk yang disebutkan di atas.
Selamat mencoba......
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk nge-root ponsel Android Samsung Galaxy Y - S5360:
1. Download file Rooting Package disini ke komputer Anda. Setelah di-download, hubungkan ponsel ke komputer dengan bantuan kabel USB dan kemudian tempatkan Paket Rooting di SD Card perangkat Anda.
2. Lepaskan perangkat dari komputer kemudian matikan ponsel, tekan tombol Volume (up) + Home + tombol Power secara bersamaan untuk masuk ke recovery mode. Sekarang, dalam mode recovery, pilih "Wipe data / factory reset" & "Wipe Cache partition" sehingga semua data cache akan dihapus.3. Pilih ““install zip from sd card”. Untuk memilih tekan tombol volume up atau down, pilih file rooting package yang telah Anda tempatkan pada perangkat Anda dan tekan tombol power untuk mengkonfirmasi.
4. Setelah file dipilih, Anda hanya perlu mengikuti petunjuk pada layar untuk rooting perangkat. Harap dicatat bahwa seluruh proses akan memakan waktu sekitar 3 - 4 menit dan mungkin memakan waktu lebih lama dalam beberapa kasus.
5. Untuk memeriksa apakah perangkat Anda telah berhasil di-root atau belum, Anda harus men-download aplikasi "Root Checker" dari Google Play Store. Jika Galaxy Young Anda belum berhasil di-root, maka Anda perlu kembali mengikuti petunjuk yang disebutkan di atas.
Selamat mencoba......
Mengenal Dalvik dan Filesystem Android Lebih Dalam
Android merupakan Sistem Operasi dari Google yang ditujukan untuk perangkat Mobile seperti Ponsel atau Tablet. Android berjalan pada prosesor dengan arsitektur ARM, MIPS dan pada versi terbaru 4.1 (jelly Bean) Android juga telah mendukung arsitektur x86 dari Intel.
Android berjalan pada kernel Linux dengan menggunakan berbagai macam library. Android ditulis dengan menggunakan bahasa C, Aplikasinya berjalan pada application framework yang dibangun dengan menggunakan Java dengan memanfaatkan Apache Harmony sebagai compatible java library-nya.
Semua aplikasi Android berjalan pada virtual machine yang bernama Dalvik, dimana dalvik inilah yang bertugas untuk melakukan penterjemahan Java Bytecode menjadi Dalvik Dex Code (Dalvik-executable).
Dalvik
Dalvik merupakan virtual machine yang menjadi layer/lapisan antara aplikasi dan sistem operasi. Dimana di dalam file aplikasi yang memiliki ekstensi .apk terdapat beberapa tipe file, diantaranya resource, assets, xml dan dex. Nah file dex ini lah yang asalnya diprogram dengan menggunakan bahasa Java. File dex ini akan dijalankan oleh Dalvik Virtual Machine untuk melakukan berbagai macam aktifitas, mulai dari menampilkan User Interface, akses Internet, menjalankan audio, memanggil kamera, dan sebagainya. Semua akses yang dilakukan oleh aplikasi tersebut harus melalui Dalvik Virtual Machine terlebih dahulu.
Jadi boleh dikatakan kalau file dengan ekstensi .dex tersebut adalah file executable untuk Android, yang bila kita berbicara tentang sistem operasi windows, maka file .dex sama seperti file .exe pada windows.
Dalvik Cache
File .apk sebenarnya merupakan file arsip dengan format zip yang dirubah namanya. Seperti Kita ketahui, untuk mengakses kontent/file yang berada pada file zip, Kita harus melakukan unzip terlebih dahulu, Hal ini akan menyebabkan waktu untuk mengakses data di dalamnya menjadi lama, karena itu Dalvik memiliki fasilitas untuk melakukan cache, dimana file .dex yang berada dalam .apk tersebut akan di-unzip dan disimpan dalam direktori dalvik-cache yang biasanya berlokasi di "/data/dalvik-cache".
Proses unzip file .dex tersebut akan dilakukan ketika user melakukan instalasi aplikasi yang dimaksud. Sehingga ketika user membuka aplikasi tersebut, sistem tidak akan mengakses data .dex pada file .apk, tapi akan langsung mengaksesnya di dalam dalvik-cache.
Filesystem
Android bersandar pada kernel Linux, jadi struktur file yang digunakan juga sama persis dengan apa yang ada pada linux, tapi mungkin para pengguna Android tidak menyadarinya. Seperti halnya linux, root directory berada pada "/", semua filesystem/partisi di mount pada sebuah direktori. Berikut adalah beberapa filesystem yang umumnya dimiliki dalam sistem operasi ini:
Root
System
Data
Boot
SDCard
SD-Ext
Dev, Tmp, Proc
Root
Mount Point: /
Device: Linux Kernel, RAM
Layaknya linux, semua filesystem akan berada di dalam Root. Tidak seperti Windows yang memilah-milahnya ke dalam drive. Dalam linux semua device dapat diakses melalui filesystem dan menggunakan sistem stream, baik itu penyimpanan, display, ataupun input dan output device.
System
Mount Point: /system
Device: Internal Memory
Partisi ini berisi file-file system, dimana file-file sistem operasi Android dan aplikasi-aplikasi bawaannya disimpan. Partisi system ini selalu disimpan dalam Internal Storage ( storage pada ponsel ), dan tidak dapat diubah isinya kecuali telah dilakukan rooting. Berikut adalah beberapa file-file yang berada pada partisi ini:
- /system/app - Dalam direktori ini terdapat file-file .apk untuk aplikasi system, seperti Phone Dialer, Launcher, IME/Keyboard, Mail, SMS, Settings, dsb.
- /system/frameworks - Dalam direktori ini terdapat file-file frameworks dengan ekstensi .jar yang menyimpan fungsi-fungsi java yang diakses oleh aplikasi android, baik itu aplikasi system atau aplikasi yang diinstall oleh user.
- /system/libs - Direktori ini berisi library-library dan library kernel yang ditulis dengan menggunakan bahasa C (Native), dan memiliki ekstensi .so. Android juga mendukung pembangunan aplikasi dengan menggunakan bahasa C (Native) dengan menggunakan Android NDK (Native Development Kit), dan mendukung library-library C seperti layaknya linux. hanya saja dukungannya lebih minimalis, dimana libc yang digunakan adalah libc bionic yang telah dimodifikasi agar lebih minimalis. Tapi sebenarnya kita masih bisa memanfaatkan Glibc untuk berjalan pada Linux ini, hanya harus dilakukan compile sendiri.
- /system/bin, /system/xbin - Merupakan direktori yang berisi file-file executable berbasis linux, bila .dex akan berjalan pada dalvik-cache, file-file di dalam direktori ini akan berjalan langsung di atas kernel linux. Linux pada Android mendukung perintah-perintah dasar yang biasa digunakan pada shell di linux, seperti ls, mv, cp, cat, df, dsb. Perbedaanya, bila di linux semua perintah tersebut merupakan satu executable tersendiri, sedangkan pada linux semua perintah tersebut dikerjakan oleh satu executable yang bernama busybox.
- /system/etc - Direktori ini berisi file-file konfigurasi system dan konfigurasi driver, mulai dari setting gps, wifi networking, database apn, sampai pengaturan volume untuk audio.
- /system/customize, /system/fonts, /system/media, /system/usr - Semua direktori ini berisi file-file untuk kustomisasi sistem, seperti gambar animasi boot, huruf untuk tampilan, wallpaper, ringtone dan audio bawaan, juga beberapa layout keyboard dan lokalisasi bahasa.
Data
Mount Point: /data
Device: Internal Memory
Berbeda dengan system. Partisi data ini merupakan partisi untuk menyimpan data-data yang selalu berubah-ubah. Semua aplikasi yang diinstal oleh user akan disimpan pada partisi ini. Ketika pengguna melakukan wipe data ( reset to factory ), partisi ini akan di format, sehingga data-data aplikasi yang diinstall, kontak, data sms, dan sebagainya akan hilang. Tapi sistem masih tetap bisa berjalan dikarenakan wipe data tidak akan menghapus partisi system.
Berikut adalah beberapa direktori yang berada pada partisi data ini:
- /data/app - Berisi file-file .apk dari aplikasi-aplikasi yang diinstall, baik itu dari market atau dari aplikasi yang diinstall secara manual.
- /data/data - Berisi file-file data aplikasi, baik itu aplikasi system ataupun yang diinstall oleh user. Isi direktori ini memuat berbagai macam data yang disimpan oleh aplikasi, seperti save game, database (sqlite), juga file-file assets dan resource dari aplikasi tersebut. Direktori inilah yang biasanya membesar dan bila Kita menginstall banyak aplikasi, maka Low Disk Space biasanya muncul dikarenakan isi direktori ini sudah terlalu besar.
- /data/dalvik-cache - Merupakan tempat penyimpanan file-file .dex untuk dijalankan secara langsung oleh dalvik virtual machine.
Boot
Mount Point: /boot
Device: Internal Memory
Partisi ini memuat Kernel Linux dan merupakan partisi awal yang akan menerima sinyal booting dari device. Kernel inilah yang secara langsung mengakses hardware pada device kita.
SDCard
Mount Point: /sdcard, /mnt/sdcard
Device: MMC / External Storage
Layout: FAT32
Berbeda dengan partisi-partisi lainnya. Partisi ini adalah area bebas, dimana kita dapat melakukan perubahan sesuai dengan keinginan. Kita dapat menyimpan lagu, foto, dan video di dalamnya, kita juga dapat menggunakannya untuk penyimpanan backup data, dan dapat juga digunakan sebagai USB drive.
SD-EXT
Mount Point: /sd-ext
Device: MMC / External Storage
Layout: EXT2, EXT3, EXT4
Merupakan modifikasi yang biasanya dilakukan pada Custom ROM, dimana bila Internal Memory tidak mencukupi untuk memuat data-data penting sistem, maka dilakukanlah pem-partisi-an pada memory card kita. Dimana memory card kita akan dibagi menjadi 2 partisi, partisi pertama berformat FAT32 yang akan dijadikan sebagai /sdcard, dan partisi kedua berformat EXT(x).
Inilah hebatnya Linux dan Android, dimana device yang memiliki umur yang tua yang tidak dapat lagi memuat sistem Android yang semakin hari semakin berukuran besar dan tidak dapat dimuat di dalam Internal Memory yang memiliki keterbatasan ukuran, dapat tetap mengikuti perkembangan zaman .
SD-EXT ini memanfaatkan fasilitas Symlink yang didukung oleh Linux, dimana kita dapat melakukan symbolic link ( memetakan ) suatu file atau direktori dari satu partisi menuju partisi lainnya. Contohnya, kita memiliki direktori /sd-ext/app_s pada SD-EXT, dan lazimnya semua aplikasi sistem disimpan dalam /system/app, maka kita dapat melakukan symlink dari /sd-ext/app_s menuju /system/app, sehingga ketika sistem mengakses file/direktori dari /system/app sistem akan membaca file/direktori itu dari /sd-ext/app_s. Cerdik bukan?. Beberapa pengembangan SD-EXT ini telah dilakukan oleh beberapa developer dan custom-ROM chef, seperti app2sd, data2sd, ad2sdx. Dimana mod-mod tersebut memiliki fungsinya masing-masing yang sebenarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu memanipulasi filesystem yang terbatas agar dapat memanfaatkan penyimpanan data system di dalam External Memory.
Dev, Tmp, Proc
Mount Point: /dev, /tmp, /proc
Device: Linux Kernel, RAM
Direktori-direktori tersebut bukanlah merupakan Storage, tapi merupakan virtual. dimana /dev merupakan direktori yang memuat semua stream hardware, /tmp merupakan penyimpanan temporary pada ram, dan /proc merupakan direktori untuk menyimpan informasi proses yang berjalan.
Seperti halnya linux pada PC, semua akses aplikasi menuju hardware dapat dilakukan dengan mengakses stream pada /dev, seperti halnya kita mengakses file biasa. Kita dapat mengakses framebuffer display secara langsung pada file /dev/graphics/fb0, atau mengakses input device secara langsung pada /dev/input. Sistem Android mengakses hardware melalui /dev ini, dimana /dev ini lah yang diatur oleh Kernel Linux.
Kita juga dapat mengetahui ID suatu proses dan proses apa saja yang sedang berjalan pada direktori /proc. dan dapat juga menyimpan file temporary pada direktori /tmp untuk dilakukan proses selanjutnya.
Hanya saja direktori-direktori ini hanya dapat diakses bila Anda memiliki permission root.
Hal Lain yang Lebih Hebat
Bila kita tahu bahwa Android berjalan pada Linux Kernel, maka mungkin terbesit di pikiran kita, apakah mungkin untuk menjalankan aplikasi-aplikasi linux di dalam Android?.
Tentu saja mungkin, bahkan bisa dibilang bisa. bila Kita mau melakukan compile pada source code program yang ingin kita jalankan, maka semuanya mungkin. Beberapa contoh yang telah sukses diantaranya menjalankan lighttpd+php pada Android ( Webserver di Ponsel Kita? , bukan hayalan ), SSH Server, mc, Atau bahkan X-Server dengan GUI Gnome dan Aplikasi-aplikasinya. Silahkan search di Google...
Apa Benar Mungkin? Ya, Bukan hanya mungkin, Hal ini telah diimplementasikan oleh para developer terutama developer dari XDA-Developers. Walaupun Android hanya mendukung libc minimalis yang mengimplementasikan bionic, tapi GLibc ( Libc lengkap berlisensi GNU ) telah bertebaran di internet dan siap untuk digunakan.
Android merupakan sistem operasi untuk device yang sangat powerful, dimana kompatibilitasnya sangat tinggi dan yang lebih mengagumkan, kita dapat melakukan kustomisasi yang tak pernah habis untuk ponsel kita ( hanya perlu kemauan dan keberanian ).
Semoga informasi singkat ini dapat berguna untuk para pengguna Android.
Android berjalan pada kernel Linux dengan menggunakan berbagai macam library. Android ditulis dengan menggunakan bahasa C, Aplikasinya berjalan pada application framework yang dibangun dengan menggunakan Java dengan memanfaatkan Apache Harmony sebagai compatible java library-nya.
Semua aplikasi Android berjalan pada virtual machine yang bernama Dalvik, dimana dalvik inilah yang bertugas untuk melakukan penterjemahan Java Bytecode menjadi Dalvik Dex Code (Dalvik-executable).
Dalvik
Dalvik merupakan virtual machine yang menjadi layer/lapisan antara aplikasi dan sistem operasi. Dimana di dalam file aplikasi yang memiliki ekstensi .apk terdapat beberapa tipe file, diantaranya resource, assets, xml dan dex. Nah file dex ini lah yang asalnya diprogram dengan menggunakan bahasa Java. File dex ini akan dijalankan oleh Dalvik Virtual Machine untuk melakukan berbagai macam aktifitas, mulai dari menampilkan User Interface, akses Internet, menjalankan audio, memanggil kamera, dan sebagainya. Semua akses yang dilakukan oleh aplikasi tersebut harus melalui Dalvik Virtual Machine terlebih dahulu.
![]() |
Arsitektur Android |
Jadi boleh dikatakan kalau file dengan ekstensi .dex tersebut adalah file executable untuk Android, yang bila kita berbicara tentang sistem operasi windows, maka file .dex sama seperti file .exe pada windows.
Dalvik Cache
File .apk sebenarnya merupakan file arsip dengan format zip yang dirubah namanya. Seperti Kita ketahui, untuk mengakses kontent/file yang berada pada file zip, Kita harus melakukan unzip terlebih dahulu, Hal ini akan menyebabkan waktu untuk mengakses data di dalamnya menjadi lama, karena itu Dalvik memiliki fasilitas untuk melakukan cache, dimana file .dex yang berada dalam .apk tersebut akan di-unzip dan disimpan dalam direktori dalvik-cache yang biasanya berlokasi di "/data/dalvik-cache".
Proses unzip file .dex tersebut akan dilakukan ketika user melakukan instalasi aplikasi yang dimaksud. Sehingga ketika user membuka aplikasi tersebut, sistem tidak akan mengakses data .dex pada file .apk, tapi akan langsung mengaksesnya di dalam dalvik-cache.
Filesystem
Android bersandar pada kernel Linux, jadi struktur file yang digunakan juga sama persis dengan apa yang ada pada linux, tapi mungkin para pengguna Android tidak menyadarinya. Seperti halnya linux, root directory berada pada "/", semua filesystem/partisi di mount pada sebuah direktori. Berikut adalah beberapa filesystem yang umumnya dimiliki dalam sistem operasi ini:
Root
System
Data
Boot
SDCard
SD-Ext
Dev, Tmp, Proc
Root
Mount Point: /
Device: Linux Kernel, RAM
Layaknya linux, semua filesystem akan berada di dalam Root. Tidak seperti Windows yang memilah-milahnya ke dalam drive. Dalam linux semua device dapat diakses melalui filesystem dan menggunakan sistem stream, baik itu penyimpanan, display, ataupun input dan output device.
System
Mount Point: /system
Device: Internal Memory
Partisi ini berisi file-file system, dimana file-file sistem operasi Android dan aplikasi-aplikasi bawaannya disimpan. Partisi system ini selalu disimpan dalam Internal Storage ( storage pada ponsel ), dan tidak dapat diubah isinya kecuali telah dilakukan rooting. Berikut adalah beberapa file-file yang berada pada partisi ini:
- /system/app - Dalam direktori ini terdapat file-file .apk untuk aplikasi system, seperti Phone Dialer, Launcher, IME/Keyboard, Mail, SMS, Settings, dsb.
- /system/frameworks - Dalam direktori ini terdapat file-file frameworks dengan ekstensi .jar yang menyimpan fungsi-fungsi java yang diakses oleh aplikasi android, baik itu aplikasi system atau aplikasi yang diinstall oleh user.
- /system/libs - Direktori ini berisi library-library dan library kernel yang ditulis dengan menggunakan bahasa C (Native), dan memiliki ekstensi .so. Android juga mendukung pembangunan aplikasi dengan menggunakan bahasa C (Native) dengan menggunakan Android NDK (Native Development Kit), dan mendukung library-library C seperti layaknya linux. hanya saja dukungannya lebih minimalis, dimana libc yang digunakan adalah libc bionic yang telah dimodifikasi agar lebih minimalis. Tapi sebenarnya kita masih bisa memanfaatkan Glibc untuk berjalan pada Linux ini, hanya harus dilakukan compile sendiri.
- /system/bin, /system/xbin - Merupakan direktori yang berisi file-file executable berbasis linux, bila .dex akan berjalan pada dalvik-cache, file-file di dalam direktori ini akan berjalan langsung di atas kernel linux. Linux pada Android mendukung perintah-perintah dasar yang biasa digunakan pada shell di linux, seperti ls, mv, cp, cat, df, dsb. Perbedaanya, bila di linux semua perintah tersebut merupakan satu executable tersendiri, sedangkan pada linux semua perintah tersebut dikerjakan oleh satu executable yang bernama busybox.
- /system/etc - Direktori ini berisi file-file konfigurasi system dan konfigurasi driver, mulai dari setting gps, wifi networking, database apn, sampai pengaturan volume untuk audio.
- /system/customize, /system/fonts, /system/media, /system/usr - Semua direktori ini berisi file-file untuk kustomisasi sistem, seperti gambar animasi boot, huruf untuk tampilan, wallpaper, ringtone dan audio bawaan, juga beberapa layout keyboard dan lokalisasi bahasa.
Data
Mount Point: /data
Device: Internal Memory
Berbeda dengan system. Partisi data ini merupakan partisi untuk menyimpan data-data yang selalu berubah-ubah. Semua aplikasi yang diinstal oleh user akan disimpan pada partisi ini. Ketika pengguna melakukan wipe data ( reset to factory ), partisi ini akan di format, sehingga data-data aplikasi yang diinstall, kontak, data sms, dan sebagainya akan hilang. Tapi sistem masih tetap bisa berjalan dikarenakan wipe data tidak akan menghapus partisi system.
Berikut adalah beberapa direktori yang berada pada partisi data ini:
- /data/app - Berisi file-file .apk dari aplikasi-aplikasi yang diinstall, baik itu dari market atau dari aplikasi yang diinstall secara manual.
- /data/data - Berisi file-file data aplikasi, baik itu aplikasi system ataupun yang diinstall oleh user. Isi direktori ini memuat berbagai macam data yang disimpan oleh aplikasi, seperti save game, database (sqlite), juga file-file assets dan resource dari aplikasi tersebut. Direktori inilah yang biasanya membesar dan bila Kita menginstall banyak aplikasi, maka Low Disk Space biasanya muncul dikarenakan isi direktori ini sudah terlalu besar.
- /data/dalvik-cache - Merupakan tempat penyimpanan file-file .dex untuk dijalankan secara langsung oleh dalvik virtual machine.
Boot
Mount Point: /boot
Device: Internal Memory
Partisi ini memuat Kernel Linux dan merupakan partisi awal yang akan menerima sinyal booting dari device. Kernel inilah yang secara langsung mengakses hardware pada device kita.
SDCard
Mount Point: /sdcard, /mnt/sdcard
Device: MMC / External Storage
Layout: FAT32
Berbeda dengan partisi-partisi lainnya. Partisi ini adalah area bebas, dimana kita dapat melakukan perubahan sesuai dengan keinginan. Kita dapat menyimpan lagu, foto, dan video di dalamnya, kita juga dapat menggunakannya untuk penyimpanan backup data, dan dapat juga digunakan sebagai USB drive.
SD-EXT
Mount Point: /sd-ext
Device: MMC / External Storage
Layout: EXT2, EXT3, EXT4
Merupakan modifikasi yang biasanya dilakukan pada Custom ROM, dimana bila Internal Memory tidak mencukupi untuk memuat data-data penting sistem, maka dilakukanlah pem-partisi-an pada memory card kita. Dimana memory card kita akan dibagi menjadi 2 partisi, partisi pertama berformat FAT32 yang akan dijadikan sebagai /sdcard, dan partisi kedua berformat EXT(x).
Inilah hebatnya Linux dan Android, dimana device yang memiliki umur yang tua yang tidak dapat lagi memuat sistem Android yang semakin hari semakin berukuran besar dan tidak dapat dimuat di dalam Internal Memory yang memiliki keterbatasan ukuran, dapat tetap mengikuti perkembangan zaman .
SD-EXT ini memanfaatkan fasilitas Symlink yang didukung oleh Linux, dimana kita dapat melakukan symbolic link ( memetakan ) suatu file atau direktori dari satu partisi menuju partisi lainnya. Contohnya, kita memiliki direktori /sd-ext/app_s pada SD-EXT, dan lazimnya semua aplikasi sistem disimpan dalam /system/app, maka kita dapat melakukan symlink dari /sd-ext/app_s menuju /system/app, sehingga ketika sistem mengakses file/direktori dari /system/app sistem akan membaca file/direktori itu dari /sd-ext/app_s. Cerdik bukan?. Beberapa pengembangan SD-EXT ini telah dilakukan oleh beberapa developer dan custom-ROM chef, seperti app2sd, data2sd, ad2sdx. Dimana mod-mod tersebut memiliki fungsinya masing-masing yang sebenarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu memanipulasi filesystem yang terbatas agar dapat memanfaatkan penyimpanan data system di dalam External Memory.
Dev, Tmp, Proc
Mount Point: /dev, /tmp, /proc
Device: Linux Kernel, RAM
Direktori-direktori tersebut bukanlah merupakan Storage, tapi merupakan virtual. dimana /dev merupakan direktori yang memuat semua stream hardware, /tmp merupakan penyimpanan temporary pada ram, dan /proc merupakan direktori untuk menyimpan informasi proses yang berjalan.
Seperti halnya linux pada PC, semua akses aplikasi menuju hardware dapat dilakukan dengan mengakses stream pada /dev, seperti halnya kita mengakses file biasa. Kita dapat mengakses framebuffer display secara langsung pada file /dev/graphics/fb0, atau mengakses input device secara langsung pada /dev/input. Sistem Android mengakses hardware melalui /dev ini, dimana /dev ini lah yang diatur oleh Kernel Linux.
Kita juga dapat mengetahui ID suatu proses dan proses apa saja yang sedang berjalan pada direktori /proc. dan dapat juga menyimpan file temporary pada direktori /tmp untuk dilakukan proses selanjutnya.
Hanya saja direktori-direktori ini hanya dapat diakses bila Anda memiliki permission root.
Hal Lain yang Lebih Hebat
Bila kita tahu bahwa Android berjalan pada Linux Kernel, maka mungkin terbesit di pikiran kita, apakah mungkin untuk menjalankan aplikasi-aplikasi linux di dalam Android?.
Tentu saja mungkin, bahkan bisa dibilang bisa. bila Kita mau melakukan compile pada source code program yang ingin kita jalankan, maka semuanya mungkin. Beberapa contoh yang telah sukses diantaranya menjalankan lighttpd+php pada Android ( Webserver di Ponsel Kita? , bukan hayalan ), SSH Server, mc, Atau bahkan X-Server dengan GUI Gnome dan Aplikasi-aplikasinya. Silahkan search di Google...
Apa Benar Mungkin? Ya, Bukan hanya mungkin, Hal ini telah diimplementasikan oleh para developer terutama developer dari XDA-Developers. Walaupun Android hanya mendukung libc minimalis yang mengimplementasikan bionic, tapi GLibc ( Libc lengkap berlisensi GNU ) telah bertebaran di internet dan siap untuk digunakan.
![]() |
Ubuntu di Android |
Android merupakan sistem operasi untuk device yang sangat powerful, dimana kompatibilitasnya sangat tinggi dan yang lebih mengagumkan, kita dapat melakukan kustomisasi yang tak pernah habis untuk ponsel kita ( hanya perlu kemauan dan keberanian ).
Semoga informasi singkat ini dapat berguna untuk para pengguna Android.
Subscribe to:
Posts (Atom)