Kanselir Jerman, Angela Merkel, tampaknya memiliki sikap yang jelas terhadap 3 ribu penduduk Muslim di Jerman. Seperti dilansir Der Spiegel, wanita berusia 58 tahun itu mengatakan Islam telah menjadi bagian dari Jerman. Oleh karena itu warga Jerman yang lain harus menunjukkan toleransinya terhadap Muslim.
Merkel, yang baru saja membatalkan rencana kunjungannya ke Tunisia Oktober nanti — diduga karena alasan keamanan, meminta meminta negaranya tidak menggeneralisasi Islam. Ia mengatakan mayoritas warga Muslim Jerman tidak melakukan kekerasan seperti yang dilakukan sejumlah orang di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim.
“Kami harus benar-benar memastikan bahwa tidak semua orang mengecat dengan kuas yang sama. Islam Radikal bukan merupakan Islam di Jerman dan mayoritas Muslim di sini jelas menjauhkan diri mereka dari aksi kekerasan,” ujar Merkel di depan sekitar 7 ribu anggota Partai Uni Kristen Demokrat (CDU), Kamis (27/9).
Merkel mengatakan warga Jerman harus membuka diri terhadap orang-orang Muslim dan mengakui bahwa agama tersebut merupakan bagian dari mereka. Ia juga meminta orang-orang Kristen agar mulai berpikir dan berbicara tentang agama mereka sendiri ketimbang mengkhawatirkan Islam.
Jerman adalah rumah dari sebanyak 4 juta Muslim. Pada 2010 lalu komentar serupa juga diutarakan mantan presiden Jerman, Christian Wulff. Saat itu ia mengatakan Islam saat ini telah menjadi bagian dari Jerman.
Sebelumnya pemerintah Jerman juga mengkritik film ‘IOM’ sebagai serangan terhadap Islam. Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle, menyebut film tersebut sebagai video kebencian dan anti-Islam. Pemerintah Jerman bahkan sedang mempertimbangkan hukuman bagi siapapun yang berusaha mempertontonkan film tersebut ke publik.
Sumber: dakwatuna.com