Glud yang bekerjasama dengan Japan Agency for Marine Earth Science and Technology melakukan penelitian dengan sebuah instrumen yang tahan tekanan tinggi. Instrumen dilengkapi dengan program yang bisa meneliti kondisi palung laut itu diluncurkan dari kapal hingga bergerak jatuh bebas ke bawah.
"Pada dasarnya, dengan penelitian ini kami ingin mengetahui jumlah bahan organik yang diproduksi oleh alga dan ikan di permukaan yang terakumulasi di palung laut. Seluruhnya, baik yang dikonsumsi bakteri, terdegradasi maupun yang terpendam," katanya dilansir situs BBC.
Ia mengatakan, studi tersebut bisa memberikan gambaran tentang peran laut dalam siklus karbon secara global. Sejauh ini, studi peran laut dalam siklus karbon baru diteliti pada kedalaman 4,6 km hingga 5,5 km. Observasi Glud secara spesifik memberikan gambaran tentang peran palung laut.
Mengungkapkan hasil studinya, Glud memaparkan, "Kita memiliki cadangan karbon di dalam palung ini lebih besar dari yang diperkirakan. Artinya, kita memiliki karbon dioksida yang tenggelam di kedalaman laut dalam konsentrasi yang tak pernah diketahui sebelumnya."
Glud juga menjelaskan bahwa berdasarkan hasil studinya, palung laut terbukti berfungsi sebagai tempat karbon terakumulasi. Palung juga memiliki aktivitas yang tinggi, artinya lebih banyak karbon diubah oleh bakteri di area palung tersebut.
Setelah mengetahui hal tersebut, Glud hendak membandingkan jumlah karbon yang tersimpan di palung laut dibadingkan dengan bagian laut lainnya. Selain itu, Glud juga hendak mengetahui jumlah karbon yang diubah oleh bakteri. Seluruh penelitian ini bermuara pada upaya mengerti bagaimana palung laut berpengaruh terhadap iklim.
Source: news.bbc.co.uk / kompas.com
Penguraian Air Menggunakan Gelombang Radio
Misteri Hilangnya Gas Mulia Xenon
Mengubah Urin Jadi Bahan Bakar Hidrogen
Mengapa gelembung sabun berbentuk bulat?
Suara dari Laboratorium Pemecah Partikel (Particle Smasher)
Artikel lain yang mungkin Anda sukai :Apakah Pengaruh Turunnya Aktvitas Matahari pada Bumi?KEAJAIBAN GEOLOGI10 Ikan Prasejarah Yang Masih HidupNASA, Foto Terbaru Permukaan Bulan570-megapixel Dark Energy Camera berharap untuk membuka rahasia alam semestaJupiter cukup besar untuk menelan semua planet di tata suryaMars Rover Curiosity, Robot Paling Canggih Keingintahuan Manusia Mendarat di MarsPlanet-Planet Pemecah Rekor di Alam SemestaGalaksi Bimasakti Dipenuhi 160 Miliar PlanetPlanet Kepler-22b “Bumi Baru" Yang Berpotensi Mendukung KehidupanFakta Mengerikan Seputar Perjalanan ke Ruang AngkasaDitemukan Awan Air Terbesar di Jagad RayaUkuran Alam Semesta 250 Kali Lipat Lebih LuasTeori Relativitas Einstein yang Dibuktikan NASAFoto Planet Merkurius dari Jarak 193 KmInfografis Yuri Gagarin Manusia Pertama Yang Berhasil Menembus Luar AngkasaDitemukan Medan Magnet, Jalan Lolos dari Black HoleMenakjubkan, FOTO Close-UP Matahari yang SesungguhynaCitra Jakarta Tahun 1976 dan 2004 Versi NASA
Pengembangan Teknologi NuklirPenguraian Air Menggunakan Gelombang Radio
Misteri Hilangnya Gas Mulia Xenon
Mengubah Urin Jadi Bahan Bakar Hidrogen
Mengapa gelembung sabun berbentuk bulat?
Suara dari Laboratorium Pemecah Partikel (Particle Smasher)